My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Review Buku: Getting Things Done - David Allen

Saya sudah mengalami pengalaman buruk menghadapi orang yang tidak menyelesaikan pekerjaan mulai dari karyawan sampai vendor. Padahal se-simple mengerjakan apa yang menjadi amanah. Dan alasan yang paling tidak saya terima adalah LUPA, tapi pada umumnya alasannya karena mereka itu tidak bisa memanaj waktu dengan baik. Tidak bisa mengetahui mana prioritas dan mana tidak.

Terkait hal itu saya pernah biki artikel:
Buku Getting Things Done - David Allen yang saya baca ini harusnya jadi solusi bagi mereka mereka yang tidak mengerjakan pekerjaan sampai tuntas. Tapi sayang buku ini belum ada terjemahan bahasa Indonesianya, saya pun baca yang versi bahasa Inggris ini banyak kosakata yang ga ngerti, tp gpp, secara umum saya bisa memahami apa inti dari buku ini.

Berikut beberapa poin yang bisa saya ambil, saya coba ringkas sesingkat singkatnya sehingga masuk ke tataran praktis yang bisa langsung dipraktekkan:

1. Tulis semua

Menurut buku ini, otak kita itu buruk sekali untuk dalam "recall data", tapi memang bagus dalam menyimpan data, buktinya pasti anda pernah merasakan "kaya pernah lihat deh....".. Oleh karenanya, WAJIB hukumnya untuk menuliskan semua yang ada dalam otak anda... Apapun! literally memang apapun harus ditulis! ini tujuannya merelease stress. Setelah menuliskan semuanya, baru organisir, dan baru eksekusi.

Dibuku ini sebenernya ditulis detilnya seperti apa untuk menuliskan, mengorganisir, dan eksekusi, tapi tidak akan saya bahas di sini.

Jadi intinya tulis dulu!! oya, di kertas ya, jangan di HP.

2. Whats the next action?

Ketika menuliskan jadwal kita, jangan tulis hanya umumnya saja. Tapi sampai detil ke langkah apa selanjutnya yang harus dilakukan.. Contohnya jika anda menjadwalkan cuci motor nanti jam 5, jangan hanya tulis "CUCI MOTOR" di jadwal anda, tapi tambahkan: ambil ember untuk cuci motor, beli sabun cuci motor, ambil lap di dapur, dst dst dst. betul betul hal teknis..

Saya baru mempraktekkan ini 2 hari, dan memang efeknya terasa sekali. Saya jadi lebih produktif, dan lebih stress-free.

3. Dahulukan semua yang kurang dari 2 menit

Menurut saya tips ini adalah yang paling AMPUH dari buku ini. Jadi jika anda sudah menyusun jadwal, dahulukan semua pekerjaan yang hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 menit! SEMUANYA tanpa kecuali. Tidak mengapa loncat loncat task/project, asalkan yang kurang dari 2 menit sudah selesai, anda bisa fokus dan produktif melakukan tugas yang lebih berat dan membutuhkan waktu lebih lama.

4. Lakukan weekly review

Ini kalau anda sudah masuk ke level yang terorganisir segala project, pekerjaan, dan hidup anda dalam 1 tempat. Tempat itu bisa buku, file word, file excel, apapun. Kalau saya segala project dan to do list, saya masukkan ke file mindmup via Google Drive. Mindmup itu seamless, bisa diakses dimana saja, tapi kalau di HP memang kurang nyaman sih.

Nah weekly review ini penting siapa tau ada task atau project yang sudah selesai, atau perlu ditinjau ulang. Dan yang paling penting adalah kita bisa tau sampai dimana progress hidup kita.

5. Catatan lainnya

  • It is a waste of time and energy to keep thinking about something that you make no progress on
  • A task left undone remains undone in two places, at the actual location of the task, and inside your head. Incomplete tasks in your head consume the energy of your attention as they gnaw at your conscience.
  • Your best ideas abut work will not come to you at work --> cari paling gampang untuk menyimpan ide ide yang tiba tiba muncul adalah dengan nge-WA diri sendiri.
  • Do It, Delegate It, or Defer It
  • The weekly review is the time to:
    • gather and process all your stuff
    • Review your system
    • update your lists
    • get clean, clear, current, and complete
  • Often the only way to make a hard decision is to comeback to the purpose of what you're doing
  • Simple, clear purpose and principles give rise to complex and intelligent behavior. Complex rules and regulations give rise to simple and stupid behavior.
  • Go for quantity, not quality --> akhirnya saya nemu juga teori tentang ini, padahal sudah pernah saya bahas menurut pemikiran saya pribadi di sini.
  • Seven primary types you need to organized:
    • A project list
    • Project support material
    • Calendar action and Information
    • Next action lists
    • A waiting for list
    • Reference material
    • a someday/maybe list
  • Your personal system and behaviors need to be established in such a way that you can see all the action options you need to see, when you need to see them.
  • The sense of anxiety and guilt doesn't come from having too much to do; its the automatic result of breaking agreements with yourself
  • When a culture adopts "What's the next action?" as a standard operating query, there's an automatic increase in energy, productivity, clarity, and focus.
  • Imagine is important! Your body was actually trying to process critic acid when you remembering eat some lemons. Your body responds to picture you give it.
  • End your conversation / meeting/ or anything with the question: "So what's the next action here?"
  • GTD (Getting things done) is a lifelong practice with multiple levels of mastery
==
flow menentukan jadwal harian
flow menentukan jadwal harian

Ya itu saja review buku ini, saya tidak merekomendasikan buku ini jika skill bahasa Inggris anda belum bagus.

0 Response to "Review Buku: Getting Things Done - David Allen"

Posting Komentar