My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Pengalaman Rawat Inap Pneumonia Pada Anak

ini adalah lanjutan dari artikel saya yang ini:
https://www.garoblogz.com/2021/04/anak-sakit-demam-batuk-sudah-5-hari.html

definisi singkat pneumonia = infeksi paru-paru, mengakibatkan sesak

gambar rontgen paru paru anak sakit pneumonia
gambar rontgen paru paru anak sakit pneumonia



Qodarallah anak saya ternyata diharuskan menginap di rumah sakit selama 8 hari... berat..

Jadi ceritanya pagi itu kami berencana bawa abang ke UGD, yang pertama kami coba adalah UGD RS Mitra Kasih Cimahi, karena lokasi paling dekat dan paling strategis. Qodarallah ternyata penuh... Dirujuklah kami ke RS Dustira atau ke RS Hermina Pasteur Bandung.

Kami memilih ke RS Hermina Pasteur Bandung.
Sesampai di sana, saya turunkan istri dengan abang yang digendong di depan pintu UGD, saya parkir mobil dan mengondisikan ade.. Eh sesampai di gedung RS, ternyata istri saya kok malah bengong di ruang tunggu... Nyatanyaa,, ternyataa... di RS Hermina Pasteur kalau mau masuk UGD harus daftar dulu!

Gila ngeri, kalau ternyata sekarat masa harus daftar dulu..

Anak saya pun kondisinya agak mengkhawatirkan, batuk terus menerus! nangis lemes.. Tapi tetep kudu daftar dulu..

Ehh selesai daftar ternyata harus nunggu dipanggil oleh UGD nya... 5 menitan saya tunggu, abang ga dipanggil2. Saya paksakan masuk UGD, dan nanya kok anak saya belum dipanggil panggil..

Itu tolong anak saya kesakitan, batutk batuk terus.. Dokter/susternya (saya ga tau pasti), bilang ya tunggu dulu blm ada kasur yang kosong.. subhanallah..

Saya bilang "tolong pa, anak saya merintih, lalu gimana dong ini"

Akhirnya kata dokter jaga, anak saya disuruh masuk, dicek oksigen dan detak jantung.. Oksigen anak saya 70an! dimana normal adalah 95++, dan orang asma biasnya 85++ (belakangan saya baru tau)

Suster keliatannya kaget, langsung keluar, nyari kursi roda, mendudukkan anak saya, lalu memasangkan oksigen ke anak saya.. Subhanallah...

Di UGD ini abang 1 hari saja. Karena kasus pnemumonia ini mirip dengan kasus Covid-19, abang harus diisolasi. karena abang suspect! ga mungkin jg kami isolasi mandiri di rumah, karena kondisi abang seperti gawat, sesak dan terus menerus batuk.

ga mungkin jg abang ga ditemani, saat isolasi.. Anak umur 4 tahun, ga mungkin diam sendiri di ruangan isolasi. Maka ibunya harus mendampingi. Bukan sekedar mendampingi! tapi harus full APD, dan sebelumnya harus test antigen dulu.

Konsekuensinya di ruang isolasi itu, selama di ruangan ga boleh buka APD! jadi ga boleh makan, ga bergerak bebas. Kalau mau makan, kudu ke luar, dan kudu balik lagi menggunakan APD yang baru.

Alhamdulillah, istri test antigennya negatif. Abang masuk isolasi bersama istri, dan harus menunggu test PCR abang negatif 2x.. Sebenernya ini hanya menghasbiskan waktu 3 hari saja, tapi buat kami terasa lamaaaaa sekali.. Kasian istri harus nunggu dengan full APD, sungguh sedih ngeliatnya. Dan istri memang benar2 di medan perang, sudah sangat dekat dengan virus, karena 1 area dengan pasien pasien positif covid-19.

Singkat cerita alhamdulillah abang sudah boleh keluar ruang isolasi, karena PCR nya negatif 2x. Dan dipindahkanlah ke ruangan rawat inap.

BPJS kami adalah kelas 1, terbesit pikiran untuk pindah ke VIP. Tapi kami urungkan niatnya, karena "naik kelas" itu tak terprediksi, nanti selain sakit fisik, sakit pikiran juga..

Masuklah abang ke ruang rawat inap kelas 1. Alhamdulillah nyaman kok, bersih, ada TV, ga berisik. Isinya 2 pasian, dengan 1 kamar mandi berganti-gantian. jadi pesannya, utk yang mau naik kelas ke VIP karena takut ga nyaman, mending jangan deh.

Rawat inap anak sakit pneumonia di RS Hermina Pasteur Bandung
Rawat inap anak sakit pneumonia di RS Hermina Pasteur Bandung



Di ruangan rawat inap ini, abang terpaksa nginep 5 hari. Tiap hari selalu dicek oleh suster. Obat yang diberikan adalah antibiotik melalui infusan dan selang oksigen.

Abang baru boleh pulang kalau misalkan, ketika selang oksigen dilepas, kadar oksigennya stabil di 90an.. dan ini baru kejadian di hari ke-5. menghasruskan saya membeli alat oxymeter khusus anak anak. baca: https://www.garoblogz.com/2021/04/review-alat-oxymeter-jari-murah.html

Di hari ke-3 ada berita yang bikin kepikiran terus, katanya di paur paru abang ada cairan. Yang belum tau cairan apa. Katanya kalau ga ilang ilang, harus dioperasi dan dirujuk ke RSHS Bandung. subhanallah... mudah2an bukan apa apa..

Overall itu cerita kronologis, sepanjang waktu dari hari pertama sampai hari terakhir, abang selalu merintih, merasa tidak nyaman, mengeluh nangis, kasihan. Hati orang tua mana yang ga hancur, melihat hal seperti ini.

Dan nampaknya kasus pneumonia pada anak ini kasus yang umum, karena hampir semua anak yang jadi "teman" abang dirawat di RS itu, kasusnya sama. Sesak nafas dan batuk.. sama seperti kasus bayi kuning, sepertinya banyak sekali kasus ini terjadi di zaman sekarang. Apakah karena pola makan orang tua generasi saya yang jelek gitu? pola hidup generasi saya yang tidak "anak" friendly? wallahualam

Sekian share ini, mudah2an bisa memberikan gambaran.
Jika anda mengalami kasus serupa, banyak banyak berdoa dan bersabar.
semoga lekas sembuh anaknya.

0 Response to "Pengalaman Rawat Inap Pneumonia Pada Anak"

Posting Komentar