My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Let's cross that bridge when we come to it

barusan saya habis mentoring online dengan Pak Budi Rahardjo, tiba2 beliau mengatakan kata2 yang keren:

Let's cross that bridge when we come to it

**sebenernya doi ga ngomong exactly sama kaya gini, mungkin karena lupa. pas saya Googling, ternyata frasa itu yang lebih umum

---

Pernah denger ga, jangan GIMANA NANTI, tapi NANTI GIMANA?

wah ini frasa udah lama banget. Intinya frasa ini ngasih tau kita untuk selalu planning dalam melakukan sesuatu. Yes, WAJIB untuk berplanning. WAJIB untuk berencana.

Hukum awalnya, merencanakan sesuatu itu WAJIB bin kudu

nah ada pengecualiannya, belakangan saya menghadapi beberapa masalah yang ternyata AKSI DULU baru BERENCANA itu lebih baik, daripada BERENCANA dulu baru AKSI.

Jangan salah artikan dengan agile management ya. Agile management itu rencana seadanya, eskeskusi secepatnya. bukan tanpa rencana. baca dulu: https://www.garoblogz.com/2020/03/full-conceptor-vs-agile-conceptor.html

Kondisi seperti apa kita tidak butuh perencanaan?

1. Waktu mepet

Contohnya gini, anda lagi meeting dengan calon client. Lalu ada beberapa point penentu deal atau tidak project tersebut. Tapi sayangnya anda ga tau bisa atau tidak ngerjain itu. Apa yang anda lakukan?

Saran saya bilang dulu BISA! caranya gimana? pikirkan belakangan.

in any case ya. asal masih masuk akal logika aja.

Ambil dulu hati client, kalau worst case nya ternyata emang ga bisa, tinggal force-majeur aja kan? simple.. hehe

reputasi gimana? ya mau gimana lagi, mau punya reputasi bagus ya harus ngambil resiko seperti ini. Kalau ternyata jadi jelek, ya terima, sambil siap ngebangun lagi reputasi.

nangkep ya?

2. Anda expert

Secara teori dan di berbagai buku bilang, bahwa seorang udah expert itu kalau sudah melakukan hal yang sama selama 10.000 jam.

Jika anda sudah main gitar selama 10.000 jam, anda expert.
Jika anda sudah main bola selama 10.000 jam, anda expert
Jika anda sudah coding selama 10.000 jam, anda expert

nangkep ya sampai sini? perlu diingat, expert ga melulu harus jago loh ya...

nah jika anda sudah expert, alias sudah punya pengalaman 10.000 jam. Anda SANGAT SANGAT boleh menerima BULAT BULAT intuisi anda.

Contoh kasus, anda harus memutuskan sesuatu, tapi anda tidak tau caranya. Tapi feeling anda mengatakan itu bisa kok, dan mungkin dilakukan. Percayalah dengan kata hati anda. Karena kata hati anda itu bukan sembarang kata hati, tapi kata hati yang terbentuk dari alam bawah sadar dari ke-expert-an anda.

Kalau anda belum expert? jangan coba coba ngikutin kata hati, kecuali siap menerima resiko besar. Karena ini namanya judi.

Saya pun begitu, saya sudah jualan online 10 tahun lebih. hitung aja 10 tahun itu berapa jam? ya memang ga semunya hidup saya dihabiskan untuk jualan online, tapi saya yakin lah dapet 10.000 jam mah.

Makannya sekarang, keputusan keputusan bisnis, khususnya soal marketing online, terkadang ga saya catet lagi, tapi langsung saya putuskan ketika "kepikiran". hasilnya gimana? kadang gagal juga sih, tapi "maaf sombong" lebih banyak berhasilnya.

--

Jadi hubungannya sama judul postingan ini apa? agak ga nyambung ternyata ya. hadoh. yaudah gpp deh klik publish aja...

0 Response to "Let's cross that bridge when we come to it"

Posting Komentar