My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Pengalaman Memperkerjakan Asisten Pengasuh Anak

Ketika post ini saya tulis, pengasuh anak saya tak kunjung datang, bilangnya sih lagi sakit di kampungnya, tapi kamarnya udah kosong ga ada barang doi sama sekali. akankah pengasuh saya itu balik lagi?
ilustrasi pengasuh anak
ilustrasi pengasuh anak

Sebenernya saya belum terlalu banyak gonta ganti pengasuh anak, baru 4x, kalau yang terakhir ini ga balik lagi berarti jadi 5x. Kalau dibandingkan dengan kakak ipar saya udah mungkin RATUSAN kali ganti pengasuh anak (lebay), dan akhirnya kini tanpa pengasuh sama sekali, ya karena anaknya udah gede juga sih, udah SD.

Alhamdulillah saya dan istri kan bisnis bareng bareng, jadi kehilangan pengasuh sebenernya ga terlalu berimpact besar ke aktivitas kami, jadinya yang kerja siang hari dan di kantor, harus di geser ke malam atau ke pagi pagi buta. Atau curi curi waktu kerja saat ngasuh anak di siang hari juga bisa.

Oya per artikel ini ditulis saya dititipkan 2 anak oleh Allah, yang gede baru 3 tahun, yang kecil baru 1.5 tahun. Kebayang kan rewel dan nakalnya? tapi merekalah qurota ayun saya, penyejuk hati ketika sedang pusing dan suntuk soal bisnis dan pekerjaan.

Dari pengalaman saya ini saya bisa menyimpulkan beberapa hal, yang mudah mudah bisa manfaat buat pembaca..

1. Jangan kasih gaji gede ke pengasuh anak

Saya tinggal di Cimahi - Jawa Barat, gaji yang saya berikan ke pengasuh saya sebelum sebelumnya adalah maksimal 2jt, dan itu bersih ya, tempat tinggal dikasih dan makan FULL ditanggung.

Kaget saya ketika mendengar ada teman saya yang ngegaji sampai 3 juta! katanya sih itu melalui yayasan yang sudah professional.. wow itu sudah seharga karyawan S1 di bisnis saya. itupun belum dihitung biaya yang dikeluarkan untuk membiayai tempa tinggal dan makan, jadi mungkin bisa sampai 5 juta. fantastis!

tapi mungkin teman saya itu ga punya pilihan lain, daripada produktivitas kerjanya terganggu lebih baik kerja lebih giat untuk bisa bayar pengasuh anak, loh? Atau lebih baik kerja dikurangi dan bisa ngasuh anak secara langsung? pilih mana?

Balik lagi ke soal gaji, kalau tujuan anda memberikan gaji besar kepada pengasuh supaya dia bisa bertahan lama dengan anda, saya ragu ini bisa terjadi. Karena sepengalaman saya jadi boss sudah 5 tahun ini dengan karyawan (maaf) level pendidikan rendah, alasan mereka berhenti bekerja itu bukan karena gaji. tapi karena kenyamanan bekerja.

Jadi menurut saya lebih baik ngasih gaji normal aja sesuai pasaran yang ada. take it or leave it.

2. 1 tahun bertahaun sudah bagus banget

Saya punya beberapa kenalan yang asisten RT nya sudah ikut dia lamaaaa sekali, sudah belasan tahun. Wah luar biasa sekali, tapi ini jarang banget terjadi!

Sepengalaman dan sepenglihatan saya, untuk asisten RT khususnya pengasuh anak, bertahan 1 tahun itu sudah bagus banget. Makannya kalau udah mau 1 tahun, siap siap aja pengasuh anda pergi dan ancang ancang cari yang lain.

3. Anak udah sayang

Ini sih yang agak berat, anak saya beberapa kali "patah hati" karena ditinggal, sampai nangis dong! duh sedih rasanya melihat anak saya ditinggalkan pengasuh, apalagi ditinggal meninggal oleh orang tua ya?

Melihat itu saya langsung teringat kerabat jauh saya yang baru 7 tahun sudah ditinggal meninggal oleh ibunya, dan ketika ziarah kubur sampai dipeluk peluk kuburan sang ibu. Duh ngebayanginnya aja saya pengen nangis.

Ya perasaan anak kecil ga bisa bohong, ktia sebagai orang tua harus bisa tidak sedih juga melihat itu. harus tegar. Tapi ini paling berlangsung hanya 1 minggu, setelah itu anak kita udah lupa dan teralihkan dengan dunia anak kecil yang full bermain.

==

Ya sekian itu aja pengalaman saya tentang memperkerjakan asisten rumah tangga pengasuh anak, semoga bermanfaat.

0 Response to "Pengalaman Memperkerjakan Asisten Pengasuh Anak"

Posting Komentar