My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Sikap Pedagang Online Terhadap Virus Corona

per artikel ini saya tulis, baru saja pemerintahan Jakarta, Bandung, dan Jawa Barat menghentikan sementara anak sekolah belajar mengajatrtatap muka selama 2 minggu. Dan universitas2 besar juga melakukan hal yang sama, seperti ITB dan Telkom University, bahkan wisuda mereka tiadakan untuk periode April 2020 ini.

Saya tidak akan bahas soal bagaimana pencegahan, atau detil medis tentang si virus corona COVID 19 ini, yang saya akan bahas adalah sikap saya sebagai pedagang online terhadap status nasional ini.

Menunggu stakeholder menentukan sikap

Stakeholder terbesar saya adalah Shopee, Tokopedia, Lazada, JNE dan JNT. Saya masih menunggu sikap mereka terhadap keputusan pemerintah ini. Artikel ini saya tulis di hari minggu, jadi mereka mungkin baru akan release sikap besok di hari Senin.

Ini sangat berpengaruh besar ke aktivitas bisnis kami, misalkan saja JNE dan JNT menghentikan opersiaonalnya, tentu kami juga ga bisa apa2, dan praktis penjualan akan turun drastis.

Lalu di pihak marketplace yang unicorn, saya yakin setidaknya mereka memberlakukan keputusan untuk bekerja remote untuk sebagian pekerja mereka. Ini akan berpengaruh ke performa si Marketplace. Kenapa? yang kita tahu kan marketplace normal2 aja beroperasi, tapi di balik itu sering sekali terjadi error, percobaan hack, dst. Jika pekerjanya pada remote, akankah troubleshooting itu menjadi lambat tidak seperti biasanya? jika iya, tentu akan memengaruhi perilaku belanja online di Indonesia.

Jadi.. saya masih menunggu sikap mereka, lalu saya akan bersikap.

Matikan iklan

Sementara menunggu stakeholder besar menentukan sikap, saya mengambil keputusan untuk menon-aktifkan iklan sementara waktu. Karena khawatir biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang didapat. Setiap minggunya perusahaan saya itu mengeluarkan biaya iklan kurang lebih 20jt-an untuk iklan di Facenbook, Google, Shopee, Tokopedia, dlsb.

Jadi itu angka lumayan banget yang bisa kami save, jika ternyata kondisi pasar lagi buruk buruknya.

Pencerdasan internal perusahaan

Lalu, penting sekali untuk pencerdasan ke karyawan kami. Mengingat banyak sekali beredar issue hoax. Dan juga mungkin karyawan masih banyak yang belum "ngeuh" tentang status nasional bahkan internasional ini.

Saya sebagai pemimpin teratas harus segera ngasih pencerdasarn ke karyawan, agar tidak terjadi miss informasi di kalangan mereka. Dan memberlakukan beberapa peraturan pencegahan yang ngikut ke pemerintah.

Menutup opreasional perusahaan 100% tidak mungkin kami lakukan, jadi yang paling mungkin adalah bekerja normal dengan beberapa peratusan pencegahan virus.

Psikologi pasar online menjadi lesu atau naik?

Dengan sikap pemerintah menon-aktifkan sekolahan pasti berpengaruh ke psikologi pasar untuk berbelanja online. ada 2 kemungkinan

1. pasar jadi naik, karena orang2 mengisolasi dirinya dan beralih sepenuhnya untuk berbelanja online
2. pasar jadi sangat turun, karena biasanya anak2 sekolah, sekarang anak2 harus di rumah, tentunya orang tua harus mikir anak2 mereka ngapain ya di rumah. Atau bahkan orang tua malah jadi sibuk karena anak ada di rumah, jadi orang tua pada ga belanja online deh.

2 kemungkinan itu sangat mungkin terjadi, tapi saya tidak mau berspekulasi, saya mau lihat seminggu ke depan dengan tanpa ngiklan sama sekali apakah penjualan sesuai trend atau jauh drastis. Jika ternyata sesuai trend atau malah naik, maka psikologi pasar terjadi di poin 1, namun jika ternyata turun drastis, maka hipotesa saya poin 2 betul2 terjadi.

0 Response to "Sikap Pedagang Online Terhadap Virus Corona"

Posting Komentar