My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Review Buku: Blink - Malcolm Gladwell

Ini buku kedua Malcolm Gladweell yg sy Baca sebelumnya adalah The Tipping Point yang bisa baca di sini: Review Buku: The Tipping Point - Malcolm Gladwell


Ternyata aaya sama kecewanya dengan buku yg pertama itu, buku blink ini menurut saya tidak seperti reputasinya. buku bagus sih memang, tp tidak terlalu membuat saya terimpresi..

terlalu banyak cerita, yang sulit sy ambil faedahnya. mungkin karena terjemahan, dan cerita teesebut memanf "fit" utk org Amerika. Jadi sy kurang bisa menghayati.

Sama halnya seperti jika org Amerika melihat hantu Kuntilanak, pasti biasa aja, krn culture mereka berbeda dengan culture Indonesia.

Udah mah ceritanya terlalu banyak, gaya bahasa bertele tele, dan sering cerita yang sama terulang di page selanjutnya. jadi lebih seperti karya novel, tapi dengan alur yang "ngaclok ngaclok"

Akibatnya banyak halaman yg sy skip.

meski demikian ada beberapa hal yang bisa saya dapatkan dari buku jni

Inti buku

Inti dari buku ini adalah bahwa kita terbiasa melakuan judgement dalam waktu beberapa detik saja dalam kehidupan sehari hari, hal ini bisa dilatih, dan sangat memungkinkan dipraktekkan di dunia bisnis dan dunia professional atau bahkan dunia politik.

Dengan judgement singkat ini, akan membuat hidup kita lebih efektif, krn tidak perlu analisis mendalam untuk menentukan suatu keputusan, hemat biaya. dinamakan fast and frugal

dicontohkan ada seaeorang yang bisa menilai aeseorang melalui raut muka dengan cukup akurat hanya dengan melihat beberapa detik saja, sedangkan ahli psikolog harus melakukannya dengan riset bertahun tahun!

di dunia kesehatan professional BLINK ini sudah dipraktekkan dalam diagnosa penyakit jantung di suatu RS di Amerika. Jadi daripada tes lab, tes historis kesehatan detil, mencoba obat dan lain sebagainya, dokter2 tersebut membuat protokol keputuaan yang terdiri dari beberapa langkah saja. jadi seperti if else kalau di programming. Jauh lebih cepat, jauh lebih hemat, dengan akurasi yanh tidak jauh berbeda. keren kan?

kita mengira kita lebih baik

Mungkin kita ahli dalam menilai seseorang, tapi faktanya kita sangat buruk dalam menilai diri sendiri. Seringnya kita menilai diri kita lebih baik dari pada aslinya.

Dicontohkan di buki ini, seseorang melihat videonya sendiri ketika sedang berdiskusi dengan istrinya, dan tidak menyangka bahwa dirinya seperti yang dia lihat di video tersebut. Jadi,, jangan sombong atas penilaian diri sendiri!

saling meng-iya-kan

Meskipun ada teori: aintesis ketemu antitesis menghasilkan sintesis baru, yang dihasilkan dari perbedaan perndapat. ternyata dalam banyak kasus, kalau kita menghindadi perselisihan pendapat dan saling meng-iya-kan rekan tim, ini memberikan hasil yang lebih baik untuk tim.

dicontohkan suatu teater seni peran bebas (tanpa naskah, tanpa arahan, tanpa skenario) akan terlihat mengalir dan bagus jika diantara aktor saling mengiyakan satu sama lain, sehingga mereka saling bahu membahu menuliskan cerita baru dalam sebuah seni peran.

Beda halnya kalau di awal, salah satu aktor tidak mau menuruti aktor lain, proses teater akan stuck, karena para aktor akan defensif dan khawatir sesuatu yg dia "lempar" tidak diterima lawan mainnya, sehingga cerita pun jadi kaku.

lebih banyak informasi bukan berarti lebih baik

ini fakta yg cukup mencengangkan, kerjaan saya sehari hari adalah mengumpulkan semua data yang ada, lalu menganalisanya untuk memutuskan suatu hal kedepannya. Menurut buku ini, data atau faktor yg lebih sedikit bisa memberikan hasil yang sama saja. jadi mungkin maksudnya adalah hanya menggunakan data variable yang penting2 saja kali ya.

Tapi menurut saya, seseorang dengan insting blink yang luar bkasa, bukan berarti dalam otaknya hanya mengolah beberapa variable saja, tapi mengolah miliaran variable, sehingga menghasilkan keputusan yang cukup akurat. Sedangkan komputer saat ini maaih belum mampu mengolah miliaran variable dalam beberapa detik

pentingnya tampilan

Kita ga bisa naif dan berlindung di peribahasa "dont judge a book by its cover", kita semua melakukan hal ini. karena ini fitrah manusia! kita memiliki mata yang menangkap citra pertama akan sesuatu, lalu diolah di otak kita, dan memberikan keputuaan akan benda tersebut.

Jadi penampilan itu penting, karena org akan menilai kita melalui tampilan visual. Penampilan yg saya maksud itu bukanlah harus penampilan yang parlente, mewah, dan berlebihab.. Tapi tunjukannlah penampilan sesuai dengan kapasitas diri anda, jika anda dosen ya berpenampilanlah sebagi dosen, jika anda ustad yang berpenampilanlah seperti usatad, dst.

0 Response to "Review Buku: Blink - Malcolm Gladwell"

Posting Komentar