My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Usaha Cuci Motor Tutup Merugi Bangkrut

Bisnis cuci motor
Bisnis cuci motor


beberapa kali dalam setahun ke belakang ada saja yang nanya ke saya melalui WA / email soal bisnis cuci motor gara-gara mereka baca artikel saya yang ini: Memulai Usaha Cuci Motor. Khawatir sy sibuk ngebalesin 1-1 makannya saya buat posting ini.

Bisnis cuci motor yang saya lakukan di awal 2016 itu adalah GAGAL alias MERUGI alias TUTUP. Jadi sekarang cuci motor itu udah saya tutup ya.. alasannya adalah ini:

1. Ramai lewat bukan berarti ramai pelanggan

Tempat saya membuka cuci motor itu tempat yang ramai banget loh.. saya pernah hitung, dalam 1 jam itu ±1000 motor lewat, bayangkan 1000 motor per jam.. Lalu berapa rata2 orang yang dateng ke tempat cuci motor saya? kalau lg sepi itu 5-10 motor, kalau lagi ramai bisa sampai 30 motor.

anggaplah 30 motor per hari yang dateng nyuci dan asumsi buka tempat pencucian selama 8 jam, maka rasionya adalah 30 / (1000 x 8 jam) = 0.375%, tingkat konversinya kecil sekali !!

selidik punya selidik, saya menyimpulkan kenapa konvesrinya ini kecil sekali karena tempat cuci motor saya ini berada di jalur arteri penguhubung Bandung dengan Cimahi, yaitu di Jalan Melong  - Cimahi

Iya sih ramai, tapi orang yang lewat itu bukan mau cuci motor, tapi mau pulang atau mau pergi kantor.

Jadi kalau anda mau buka cuci motor, saran saya adalah pilih tempat yang ramai lewat tapi bukan tempat perlintasan jalur utama, bisa pilih yang dekat banyak komplek

2. Kontrakan Mahal

Nah ini kesalahan kedua yang membuat bisnis cuci motor saya merugi, yaitu tempatnya yang NGONTRAK. Logikanya gini, ruko tempat saya itu tepat di pinggir jalan yang ramai, otomatis harga sewanya pun mahal. ini ga sebanding dengan pemasukkan.

Silahkan anda survei sendiri, saya yakin 99%, tempat cuci motor yang sudah lama bertahan itu tempatnya tidak ngontrak, alias kepemilikan sendiri.

3. Susah mencari karyawan

Nah ini bagian terseulit dari bisnis cuci motor. Nyuci motor itu capek, cobain aja, kita nyuci motor punya sendiri aja udah kecapean, itu baru 1 motor, gimana kalau 5? 10? 20?

Nah karena capeknya ini, pegawai saya itu keluar masuk keluar masuk keluar masuk, mereka menganggap kecapek-annya mereka tidak sebanding dengan upah yang mereka dapat. Sedangkan saat ini tidak mungkin saya naikkan gajinya.

Dan perlu sy perjelas, keluar-masuk-nya karyawan tidak mulus ya. Ga bisa hari ini keluar besok langsung dapat pengganti, dan ga bisa juga kita "ikat" pegawai kita, yang ada tau tau mereka cabut aja tanpa pemberitahuan. Waktu itu saya set karyawan saya itu 2 orang, jadi jika keluar 1, bisnis masih bisa jalan sambil nyari tambahan orang.

1 orang hilang berarti omset turun 50%, dan 2 orang hilang ya omset hilang 100%. Waktu itu untuk meredam kerugian yang berlebih, terpaksa saya sendiri terjun langsung nyuci motor.. jujur, ada gengsi  di situ, dan tentunya capek melelahkan.

--

Semoga bermanfaat bagi yang mau buka usaha cuci motor, semoga tidak mengulangi kesalahan yang saya lakukan. amin

0 Response to "Usaha Cuci Motor Tutup Merugi Bangkrut"

Posting Komentar