My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Minimal Budget Iklan Shopee Naik Jadi Rp25.000: Dampak Besar untuk Fase Testing

Minimal Budget Iklan Shopee Naik Jadi Rp25.000: Ini Dampaknya dan Konsep Solusi dari Saya

Belakangan ini saya cukup kaget dengan perubahan kebijakan iklan Shopee. Sekarang, modal harian minimum iklan menjadi Rp25.000. Artinya, sudah tidak bisa lagi bermain iklan dengan budget kecil seperti Rp5.000 per hari. Mau pakai iklan otomatis, manual, ROAS, atau grouping, semuanya wajib mulai dari Rp25.000 per produk.

Ini masih sangat baru, dan jujur saja saya sendiri belum menemukan solusi yang benar-benar final. Yang saya sampaikan di sini murni konsep awal berdasarkan pengalaman dan logika saya sebagai seller yang sudah cukup lama bermain iklan.

Kenapa Kenaikan Budget Ini Jadi Masalah?

Sebenarnya, besar kecilnya budget bukan masalah utama. Mau Rp25.000, Rp250.000, bahkan jutaan per hari juga tidak masalah selama iklannya tidak boncos. Biasanya, kondisi tidak boncos ini terjadi kalau ROAS sudah ideal.

Masalahnya, iklan dengan ROAS ideal sering kali tidak langsung jalan di awal. Terutama untuk produk baru, karena funnel-nya belum terbentuk. GMV Max ROAS cenderung menyasar lower funnel, yaitu calon pembeli yang sudah punya interaksi dan pertimbangan untuk membeli.

Di Shopee, definisi lower funnel ini berbeda dengan platform lain. Bukan orang yang sudah pernah belanja, tapi orang yang sudah melihat produk, berinteraksi, atau menunjukkan ketertarikan. Kalau data ini belum ada, iklan ROAS sering kali tidak bergerak.

Testing Iklan dan Risiko Boncos

Dulu, dengan budget Rp5.000, testing iklan terasa lebih ringan. Boncos pun masih bisa ditoleransi. Sekarang, dengan minimal Rp25.000 per hari, risiko boncos jadi jauh lebih terasa, terutama saat fase testing.

Kalau pakai iklan otomatis, ekspektasinya memang boncos. Karena di mode ini, kita menyerahkan sepenuhnya ke algoritma Shopee. Testing tetap perlu dilakukan, atau istilah kerennya A/B testing. Tidak mungkin sebuah produk baru langsung gacor hanya dengan satu kali upload iklan.

Masalahnya, kalau boncosnya Rp25.000 per hari, buat saya pribadi itu sudah cukup perih. Apalagi kalau testing dilakukan di banyak produk sekaligus.

Dampak Terberat untuk Peternak Toko

Perubahan ini terasa paling berat untuk peternak toko. Bayangkan punya puluhan toko, masing-masing dengan banyak produk yang sedang diuji. Kalau setiap produk harus testing iklan Rp25.000 per hari, biaya yang keluar bisa sangat besar.

Untuk non-peternak, yang tokonya satu dan produknya terbatas, kenaikan ini mungkin masih bisa diterima. Anggap saja fase testing jadi lebih mahal, tapi datanya juga lebih cepat terkumpul. Dengan Rp25.000, seharusnya data lower funnel yang didapat lebih banyak dibanding Rp5.000.

Konsep Solusi yang Saya Pikirkan

Karena ini kebijakan baru, solusi yang saya sampaikan masih sebatas konsep. Belum semuanya saya praktikkan.

1. Testing Pakai Produk Otomatis

Untuk fase testing, saya mempertimbangkan mengalihkan ke iklan produk otomatis. Beberapa produk dimasukkan dalam satu iklan, lalu Shopee yang memilih produk mana yang akan didorong.

Kelemahannya, prosesnya lambat. Kita tidak bisa langsung tahu produk mana yang sebenarnya bagus, karena distribusi iklannya tergantung Shopee. Tapi setidaknya, ini bisa menekan biaya testing dibanding membuat banyak iklan terpisah.

2. Langsung ROAS Ideal untuk Produk Tren

Opsi kedua adalah langsung pakai ROAS ideal, tapi ini tidak bisa untuk semua produk. Berdasarkan pengalaman saya, cara ini lebih cocok untuk produk tren.

Saya pernah launching produk tren, lalu langsung mengiklankannya dengan ROAS ideal. Dalam hitungan hari, produk tersebut bisa langsung pecah telur. Tapi untuk produk harian yang stabil sepanjang tahun, seperti jilbab, cara ini cenderung berat dan lambat.

3. Tetap Pakai Auto Rp25.000 dengan Evaluasi Lebih Cepat

Solusi terakhir adalah tetap menjalankan iklan otomatis dengan budget Rp25.000 per hari, tapi evaluasinya dipercepat. Kalau dulu evaluasi mungkin 3–5 hari, sekarang bisa 1–2 hari saja.

Fokus evaluasinya ada di penyerapan budget. Dari situ, saya bisa lebih cepat memutuskan apakah iklan dilanjutkan, dimatikan, atau dipindahkan ke strategi ROAS. Tujuannya untuk mempersempit waktu boncos agar kerugian tidak terlalu besar.

Penutup

Itulah beberapa konsep solusi yang terpikirkan oleh saya terkait kenaikan minimal budget iklan Shopee menjadi Rp25.000. Semua ini masih tahap pemikiran awal dan belum sepenuhnya saya praktikkan.

Mudah-mudahan tulisan ini bisa memberi gambaran dan bahan pertimbangan, terutama buat yang sedang atau akan masuk fase testing iklan di Shopee.

0 Response to "Minimal Budget Iklan Shopee Naik Jadi Rp25.000: Dampak Besar untuk Fase Testing"

Posting Komentar