My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Cara Saya Mencari Mukena yang Berpotensi Laris untuk Panen Raya

Cara Saya Mencari Mukena yang Berpotensi Laris dengan GR R&D

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman sekaligus praktik langsung bagaimana cara saya menganalisis mukena yang berpotensi laris di marketplace, khususnya untuk persiapan panen raya ke depan. Saya menggunakan sebuah tools buatan sendiri bernama GR R&D yang memang saya rancang untuk membaca tren pasar secara praktis, bukan untuk audit yang terlalu detail.

Kenapa Analisis Produk Itu Penting

Menurut saya, semua produk fashion muslim memang cenderung naik menjelang momen besar seperti Lebaran. Tapi tetap ada perbedaan antara produk yang "biasa laku" dan produk yang benar-benar bisa meledak. Target saya bukan sekadar ikut arus, tapi mencari produk yang punya peluang sukses lebih besar.

Perlu saya tekankan dari awal, bahkan dengan analisis dan tools sekalipun, success rate itu tidak pernah 100%. Dengan analisis pasar yang rapi, peluang sukses mungkin ada di kisaran 30%. Tanpa analisis, tetap mungkin laku, tapi lebih mengandalkan insting dan keberuntungan.

Filter Awal yang Saya Gunakan

Dalam praktik ini, saya menetapkan beberapa batasan sejak awal. Saya pribadi tidak ingin bermain di harga terlalu bawah, jadi saya memfilter harga mukena di atas Rp100.000. Selain itu, saya hanya mengambil toko dengan status star dan star plus agar datanya lebih relevan.

Saya juga menghindari toko-toko besar yang punya basis massa di luar marketplace, seperti artis atau brand dengan follower media sosial yang sangat kuat. Alasannya sederhana, saya ingin membaca tren produk pasar secara umum, bukan produk yang laris karena popularitas pemiliknya.

Membaca Data dari GR R&D

Setelah filter diterapkan, GR R&D akan menampilkan data seperti tanggal upload produk, jumlah terjual, jumlah review, dan favorit. Bagi saya, review sudah cukup representatif karena secara umum jumlah review biasanya sekitar setengah dari total penjualan.

Saya tidak terlalu mempermasalahkan apakah angkanya sangat presisi atau tidak. Ini bukan proses audit. Yang paling penting justru adalah keputusan dan eksekusi setelah analisis dilakukan.

Studi Kasus: Mukena Bahan Santorini

Salah satu produk yang menarik perhatian saya adalah mukena dengan bahan Santorini. Ada produk yang baru berjalan sekitar dua bulan tapi sudah mencatat ratusan penjualan. Ini langsung jadi sinyal awal yang layak dicek lebih dalam.

Saya kemudian memvalidasi lagi dengan mencari mukena Santorini lain dengan spesifikasi dan kata kunci serupa. Hasilnya, sebagian besar produk lain dengan bahan sama ternyata penjualannya masih kecil. Dari sini saya simpulkan bahwa bukan bahannya yang sedang tren besar, melainkan produk tertentu dengan model dan eksekusi yang tepat.

Pentingnya Produk Baru yang Langsung Laris

Bagi saya, indikator yang sangat kuat adalah produk yang relatif baru di-upload (di bawah tiga bulan), bukan dari brand besar, tapi sudah mencatat penjualan tinggi. Dalam kondisi seperti ini, besar kemungkinan faktor penentunya adalah produknya sendiri, bukan gaya iklan atau kekuatan personal brand.

Kalau produk seperti ini muncul, itu biasanya menandakan ada selera pasar yang sedang bergerak.

Validasi Produk Lain: Tile dan Brukat

Saya juga mencoba menganalisis mukena berbahan tile dan brukat. Dari hasil yang saya lihat, ada beberapa brand yang memang konsisten kuat di segmen ini. Namun justru karena terlalu kuat dan sudah mapan, menurut saya akan sulit untuk diikuti dari nol.

Di titik ini, saya memilih untuk tidak memaksakan diri. Kalau memang trennya tidak ketemu, ya berarti belum waktunya.

Kesimpulan dari Praktik Ini

Dari seluruh proses ini, saya justru tidak menemukan mukena yang benar-benar clear sebagai tren besar berikutnya. Tapi itu bukan kegagalan. Justru di situlah fungsi tools ini bekerja, membantu saya mengambil keputusan dengan data, termasuk keputusan untuk tidak masuk ke suatu produk.

Biasanya saya butuh sekitar 20 menit untuk eksplorasi seperti ini. Kali ini memang terasa lebih tricky dan butuh waktu lebih lama, tapi prosesnya tetap memberi insight.

Penutup

Intinya, GR R&D saya gunakan sebagai alat bantu untuk membaca arah pasar, bukan sebagai jaminan pasti laku. Kalau memang trennya ada, biasanya akan terdeteksi. Kalau tidak ada, ya jangan dipaksakan.

Buat saya pribadi, keputusan berdasarkan data tetap jauh lebih baik dibanding sekadar nebak-nebak. Semoga pengalaman ini bisa memberi gambaran cara berpikir dalam memilih produk, khususnya untuk persiapan panen raya ke depan.

0 Response to "Cara Saya Mencari Mukena yang Berpotensi Laris untuk Panen Raya"

Posting Komentar