My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Let it go!

Salah satu karyawan terbaik saya, ehh yang terbaik deng, best of the best, minggu lalu memutuskan keluar..

Kalau keluar dengan baik baik sih gpp ya, turut seneng, karena mungkin dapet peluang lebih baik di luaran sana. Tapi ini keluarnya "jahat-jahat", alias dengan emosi.. Karena keluar dengan emosi, jadi banyak buntutnya, bikin pusing. Padahal soal kerjaan yang dia tinggalkan udah ada backup-nya, bisnis harus maju seperti biasa tanpa dia..

Doi ini kecewa dengan keputusan yang saya buat, saya faham betul bahwa keputusan yang sy buat tentu bukan keputusan terbaik. Tapi setidaknya keputusan paling "mending" yang berusaha membuat adil utk semuanya.

Ini beneran ngerembet kemana mana.. bikin saya kesal sekali. Bikin saya ga produktif, karena kesel.

Sampai sampai, pagi ini dia minta "keadilan", minta "hak" dia. Karena merasa sudah membikin perusahaan jadi naik, jadi dia minta aset yang dulu pernah kami sama2 usahakan.. Ya ga gitu dong. Itu kan pekerjaan, kenapa malah jadi mengklaim?

Ilustrasinya gini. Anda kerja di suatu perusahaan, ada proyek yang berhasil anda gol-kan. Lalu ketika anda pergi (dengan sakit hati) dari perusahaan tersebut, anda minta keuntungan dari proyek tersebut untuk anda, gara2 anda yang "paling" berjasa akan proyek tersebut. kan anehhh.. padahal dapetin proyek kan atas nama perusahaan bukan atas nama anda pribadi. ya ga? mudah2an faham..

Jujur sedih. Karyawan yang satu ini udah kaya adik saya sendiri, saya sayang betul dengan dia. Aneh... Hubungan yang udah 6 tahun, tiba2 hancur lebur dalam 1 minggu..

Padahal saya sangat percaya ke orang ini, ga nyangka ujungnya ga baik2 seperti ini.. sedih

Saya curiga, sepertinya ada yang "salah" dengan dia. Mungkin terpengaruhi lingkugan yang tidak baik? bayangkan.. 6 tahun baik2 saja, tiba2, memutuskan untuk keluar karena 1 kesalahan, dan tiba2 "mencak2" ke saya... duh.. sedih, serius.

Faedah yang bisa saya dapatkan..

Meski punya karyawan yang SANGAT SANGAT DIPERCAYAI, tetep harus ada hitam di atas putih. Bahkan di Amerika, pasangan suami-istri sudah mahfum bikin perjanjian harta gono gini kalau cerai.. Di sana kan memang ga ada hukum waris syari kaya di kita ya, dan itu kan hubungan suami istri! harus ada hitam di atas putih tentang harta.. haha.. pasti ini pertimbangannya panjang..

0 Response to "Let it go!"

Posting Komentar