My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Review Pengalaman Pakai Freelancer

Setidaknya saya udah minimal 3 kali, ngerap proyek ke freelancer, dan 3 3 nya ga mulus. cenderung mengecewakan..

pertama waktu bikin Apps Masjid Terdekat by Bajuyuli, proyeknya mangkrak, padahal udah keluar uang lumayan lama. Orangnya susah dihubungi, sehingga ujungnya proyek di-take-over oleh teman saya yang ngenail si freelancer tersebut, ga enak kali ya... hehe.. apps nya jadi juga sih, alhamdulillah..

yang kedua, sbnrnya ini mungkin beberapa kali... dulu waktu Bajuyuli blm punya studio dan photographer sendiri, kami order foto produk ke freelancer.. nominalnya ga seberapa sih.. tapi selalu saja ada miss nya.. miss deadline lah, miss brief lah, salah ngerjain lah, dan lain sebagainya.. yang jelas (hampir) selalu ada masalah... yang paling umum, orangnya susah dihubungi...

yang ketiga, masih anget, mungkin baru dari minggu lalu.. Project nya bikin desain baju, respon nya lambaaattt sekali.... curiga ga deliver...

maka saya menyimpulkan beberapa hal tentang ngasih proyek ke freelancer...

Harga murah, layanan murahan

Kalau kita ada proyek yang harus dikerjakan pilihannya 3.. kerjain sendiri, lempar ke perusahaan jasa, atau lempar ke freelancer..

Freelancer sangat "sexy", karena murah2.. Kualitas hasil pekerjaan bisa saja menyamai atau bahkan melebih perusahaan jasa.. Tapi service nya itu lohhh... harus siap slow respon, harus siap dicuekin, harus siap mundur dari tanggal...

Alias si freelancer ini sistem kerjanya belum baik. Punya keahilan di bidang tertentu, tapi belum tentu punya keahlian manajemen yang baik..

Ya tentu kalau ybs bisa manajemen yang baik ga akan jadi freelancer, mungkin bikin perusahaan.

Tinggal pilih, mau hasil yang murah tapi siap "makan hati" dengan lempar ke freelancer... atau kemungkinan besar professional, tapi harga mahal, dengan lempar proyek ke perusahaan jasa.

Take & Give yang jelas saat DP

Take & Give itu maksudnya anda ngasih apa dan anda dapat apa. dari sisi si freelancer juga sama.. bahasa umumnya hak & kewajiban..
Freelancer kemungkinan besar minta DP, perusahaan juga sih..
Nah, jaga jaga siapa tau si freelancer ini "kabur" di tengah jalan. Saran saya pekerjaan yang harus diselesaikan awal awal haruslah yang sangat sangat penting. Yang jadi fondasi awal si pekerjaan, sehingga kalau doi kabur, anda bisa melanjutkan sendiri dengan tidak susah..

Ya gpp lah, hilang uang DP, tapi bisa anda lanjutkan..

Yang fatal, kalau DP udah dikasih, pekerjaan yang diberikan hanya bagian bagian yang receh.. Artinya proyek gagal total. Daripada gagal toal, mending gagal sebagian toh?

Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang jelas
Perjanjian kerja sama boleh banget diberlakukan meski dengan freelancer. Saran saya, mending buat dulu PKS yang super duper jelas. Khususnya bagian denda-mendenda.. Se-detil mungkin, mungkin juga sudah tercantum soal hak dan kewajiban yang sy bahas di atas.

Karena kan persoalan utama si freelancer ini adalah "leak of commitment". kalau komitmen bisa kita tarik dari awal, kita lebih aman. Tapi ga jaminan juga sih...

Karena proyek saya yang Masjid Terdekat itu padahal PKS nya sudah sangat jelas dan clear, ehh tapi tetep aja... namanya juga freelancer.. dia pengen bebas, meski tidak bertanggung jawab...

--

ya begitulah pengalaman saya. sangat mungkin berbeda dengan pengalaman anda. Mohon maaf kalau anda tersinggung

0 Response to "Review Pengalaman Pakai Freelancer"

Posting Komentar