My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Big Data vs Wawancara?

Kemarin ada artikel bagus di HBR, yang ngasih tau bahwa sebenernya Big Data ga selalu bisa menang kalau lawan Kualitatif Data (wawancara).

Menang tuh dalam artian, belum tentu Big Data ngasih input yang lebih baik dari wawancara, meskipun jutaan dataset yang kita punya.

hmmm... kok bisa gitu ya? bukannya kalau udah punya jutaan dataset dan diolah sama data scientist yang OK punya bakalan ketemu tingkah pola dari data? ya betul... tapi..

Big Data lambat

ngolah 1jt dataset dengan wawancara 20 orang, mana lebih cepet? tentu wawancara 20 orang dong. 1jt dataset setidaknya btuh komputer canggih, dan 2 orang berpengalaman. Tapi kalau untuk wawancara 20 orang? cukup butuh salesman 1 orang! nelponin 1 1, bikin reportnya deh.. Kesimpulan yang didapat belum tentu berbeda, mungkin akan cenderung sama.

Big Data Statis

Jika anda punya data customer sejak 10 tahun lalu, dibandingkan anda menelpon 20 orang customer terakhir anda, mana data yang akan lebih valid? 20 orang customer terakhir!

data dari 10 tahun lalu itu memang banyak sekali, dan pasti akan sangat bagus untuk diolah. Tapi orang yang 10 tahun lalu berpikiran A, belum tentu sekarang tetep berpikiran A! apalagi kalau 10 taun lalu si customer masih ABG, skg udah dewasa kan? atau 10 tahun lalu blm menikah, mungkin sekarang udah nikah. Jelas pola pikirnya berubah.

Inilah kelemahannya Big Data, datanya statis! Ini terjadi soalnya data soal manusia ya, atau customer behavior, tapi kalau objek datanya statis juga, misalnya cuaca, punya data 10 tahun lalu itu keren banget. Makannya (katanya) ramalan cuaca makin ke sini makin akurat

Wawancara Murah

ini agak nyambung sama poin yang pertama. Untuk wawancara dan hasil yang (mungkin) ga terlalu jauh dengan pengolahan Big Data, biaya yang diperlukan jauh lebih murah. perhitungannya mungkin gini:
Wawancara 20 orang
- manpower 7 hari = ±1jt
- pulsa = ±200rb
- reward untuk 20 orang = ±500rb
- reporting, lain lain = ±250rb
total ga nyampe 2jt!

kalau ngolah Big Data
- komputernya aja minimal 20jt!
- atau kalau sewa computing cloud? ya sama aja minimal 2jt sebulan!

yes sudah jelas lebih murah.

--

Tapi ga melulu wawancara menang dibandingkan Big Data. mungkin lain waktu saya bahas. yang jelas dalam bisnis, ada kalanya kita perlu terjung ke lapangan langsung untuk wawancara ada kalanya kita harus ngolah data. Jangan hanya di "1 sisi" saja.

Semoga bermanfaat []

0 Response to "Big Data vs Wawancara?"

Posting Komentar