My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Budaya Follow Up

Seringkah anda mem-follow-up seseorang? atau anda sering di-follow-up oleh orang lain?

jujur aja sebenernya saya agak kesel dengan orang yang harus di-FU, really unprofessional...

Kalau karyawan saya alhamdulillah udah tau kalau saya benci nge-follow-up. Awal awal mereka ada yang masih seperti itu, tapi lama kelamaan karena sering dapet "surprise" dari saya karena penagihan deadline tepat di hari yang dijanjikan.. Ya awalnya mereka kaget dan banyak excuse "lupa".. tapi pelan pelan mereka mulai serius dalam menindaklanjuti deadline..

Sekarang saya ga perlu lagi followup, bahkan kadang saya yang kelewat ga nyatat deadline mereka, eh mereka yang report duluan ke saya. enak kan? alhamdulilah budaya ini berhasil saya terapkan di perusahaan saya, dan ini ga mudah! butuh beberapa kali gunta ganti karyawan, diperlukan berkali kali marah marah, dan butuh waktu kurang lebih 2 tahun!

Sekarang karyawan lama dan karyawan baru udah ngerti apa yang saya mau.

Kenapa ya budaya follow-up ini banyak terjadi? apakah hanya di Indonesia saja? atau di luar negeri juga? wallahualam..

Praduga saya, kalau kebanyakan orang ga perlu di-follow-up, pasti dunia ga seperti sekarang. Pasti high-performance karyawan lebih banyak daripada yang tidak. Pasti entrepreneur jauh lebih banyak dari sekarang.. Faktanya orang yang "tidak kompeten" lebih banyak daripada orang yang "kompeten" kan?

Buktinya banyak orang yang sangat ingin masuk PNS / ASN, karena keamanan kan? mau kerja jelek, mau kerja ga bener tetep aman.. mental ga berkembang..

Buktinya orang yang nongkrong nongkrong di pinggir jalan sampai tengah malem tanpa hal yang bermanfaat masih banyak kan? ya karena mental malas lebih banyak daripada mental produktif...

Duh maaf ini sentimen pribadi aja. hehe

Saran saya, kalau anda mau sukses dalam hal apapun, mulailah professional. ini bukan sebatas pekerjaan loh.

Dalam beragama pun kita bisa professional.. Sholat tepat waktu, belajar dengan serius, tambah ilmu secara berkala, tidak munafik, dan masih banyak lagi...

Menurut saya solusi dari masalah yang saya jabarkan ini adalah soal pendidikan. Sejauh mana pendidikan kita mengajrkan budaya professionalisme? sejauh mana pendidikan kita tidak mendidik manja?

Wallahualam...

0 Response to "Budaya Follow Up"

Posting Komentar