My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Lembur = Perencanaan Buruk

Saya agak heran, masih ada orang yang menganggap jika seseorang itu bekerja lembur artinya dia punya dedikasi tinggi buat perusahaan. Mau PNS kek, mau pekerja swasta, yang penting karyawan atau pekerja deh. Karena kalau pebisnis mah lembur ga lembur sama aja, haha.

Saya melihat jika seorang karyawan lembur itu artinya PERENCANAAN YANG BURUK. Terlepas dari dia senang atau tidak dengan lemburannya, terlepas dari seberapa cintanya dia ke perusahaan tersebut, ya artinya lembur = perencanaan yang buruk.

karyawan lembur buruknya perencanaan
karyawan lembur buruknya perencanaan



Sehebat hebat nya anda kerja, sepintar pintarnya anda kerja, jika ga bisa ngatur waktu ya ga bagus juga. OK jika anda lembur bisa memberikan kontribusi lebih ke perusahaan yang anda cintai, tapi kan ini jangka pendek. In the long run, kalau anda terus menerus lembur ya tidak baik untuk perusahaan. Anda sakit siapa yang bayar? siapa yang susah? anda tidak bisa bekerja perusahaan jadi rugi kan?

Jadi planning mau mengerjakan apa, progressnya segimana, bagaimana mengerjakannya, breakdown pekerjaan, KPI yang jelas, dan semua muanya itu pembentuk perencanaan yang baik dalam bekerja. Itu tidak baik, ya jadinya kerja jadi molor. Kasus yang sering saya temui adalah ya mereka membuat perencanaan tapi perencanaannya tidak jelas, masih normatif, bahkan ada yang tidak ditulis! waduh... Saran saya tulis semua target pekerjaan anda, jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek, jangka harian, jangka jam-jam-an, jangka menit! itu baru namanya perencanaan.

baca juga: https://www.garoblogz.com/2020/07/review-buku-getting-things-done.html

Katanya sih di Sillicon Valley sana, kerjanya selalu lembur? berarti perencanaan buruk dong? tapi kan itu pusat inovasi dunia?

Nah sebaca saya ttg Sillicon Valley, orang di sana punya passion yang super tinggi, bahkan bagi mereka hidup adalah bekerja, bekerja adalah hidup, ga dibayar juga gpp, asalkan passion mereka terpenuhi. katanya sih begitu. Kalau memang begitu, ya itu tergolognya bukan lembur bekerja, tapi ya hidup biasa aja. Toh hidup mereka lebih bermakna jika pekerjaan itu terus mereka lakukan tanpa kenal waktu kan?

Buat saya work-life balance itu penting sekali buat karyawan, konflik keluarga terminimalisir, mereka senang dengan hidup mereka, hidup jadi lebih bahagia, di kantor pikiran tenang, dan kerja lebih produktif! Sekali lagi ini untuk level karyawan ya, beda halnya untuk C level. Kalau utk C level mah lembur setiap hari, kerja setiap saat.

Di perusahaan saya, saya mengharuskan karyawan segera pulang tepat jam 5:00, meski ada pekerjaan yang belum selesai dan mendesak. Awal awal jika kejadian seperti itu, saya sendiri turun tangan untuk menyelesaikan si pekerjaan belum selesai dan mendesak tersebut. Tapi lama kelamaan, nampaknya anak2 juga ga enak, jadinya mereka menyesuaikan sendiri dan menyelesaikan seluruh pekerjaan tepat sebelum jam 5. keren kan?

Kita harus tegas menghargai waktu, jam 5 pulang ya pulang, jam 8 masuk kerja ya masuk kerja. yang perlu diulik adalah efisiensi dan efektifitas antara jam 8 s.d. jam 5 tersebut. Tiada sukses tanpa disiplin.

ya begitulah curahan hati ini, semoga temen temen yang di sana yang selalu lembur diharapkan segera insaf. hehe


0 Response to "Lembur = Perencanaan Buruk"

Posting Komentar