My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Review Buku: GRIT - Angela Duckworth

Istilah GRIT ini sempat viral beberapa taun lalu, tapi saya baru baca bukunya sekarang ini. Saya terjemahkan secara bebas, GRIT itu menggigit dengan kuat sehingga tidak lepas, jadinya saya teringat dengan hadits ini:

"Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla, dan untuk mendengar serta taat (kepada pimpinan) meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Sesungguhnya, barangsiapa yang berumur panjang di antara kalian (para sahabat), niscaya akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidun orang-orang yang mendapat petunjuk- sepeninggalku. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian. Dan hati-hatilah kalian, jangan sekali-kali mengada-adakan perkara-perkara baru dalam agama, karena sesungguhnya setiap bidah adalah sesat". (HR Abu Dawud dan Tirmidzi). Sumber 

Buku GRIT - Angela Duckworth

Grit ini dimaksudkan untuk perilaku manusia yang konsisten terus menerus sehingga menghasilkan hal yang luar biasa. Dan ternyata buku ini intinya kurang lebih sama dengan 2 buku yang sudah saya review sebelumnya. Baca: Review Buku: The Book of Ikigai - Ken Mogi, Ph.D. dan Review Buku: Outliers - Malcolm Gladwell

Tapi sebenarnya, panutan saya seumur hidup sudah ngasih tau jauh sebelum Angel Duckwort lahir, jauh ebelum Ken Mogi lahir, jauh sebelum Malcolm Gladwell lahir:

--
Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya.


sumber: https://rumaysho.com/550-di-balik-amalan-yang-sedikit-namun-kontinu.html
--


Jadi kesimpulan umum yang saya dapatkan dari grit ini adalah kita harus punya tujuan hidup yang jelas, dan terbagi menjadi beberapa level yang saling menunjuang. Tujuan besar harus ditopang oleh panjapaian tujuan sedang, tujuan sedang harus ditopang oleh penjapaian tujuan kecil, tujuan kecil harus terlaksana dengan keberhasilan tujuan teknis, dst dst.. Jika kita sudah punya tujuan yang jelas ini, kerjakan tujuan itu dengan kegigihan, ketabahan, konsistensi terus menerus. Ga peduli seberapa bosan anda, ga peduli seberapa sibuknya anda, jika anda memang sudah menetapkan tujuan anda sesuai keinginan, pasti dengan sukarela anda berusaha menggapai tujuan tujuan tersebut dalam tindak laku anda sehari hari.

Beberapa poin yang saya catat adalah ini:


  • Di Amerika, perusahaan lebih memilih karyawan yang "pekerja keras" ketimbang karyawan yang cerdas.. hmmm bener juga... saya baru mengalaminya, 5 taun lebih berbisnis, karyawan yang paling "kepake" itu yang paling kerja keras, bukan yang paling cerdas. Yang cerdas mah banyak maunya...
  • Kompetisi orang yang punya grit adalah dengan pola pikir seperi ini: kita akan berkompetisi sampai anda menyerah, atau saya mati. --> saya kurang sepakat, tapi ada benernya juga
  • Bisnis gunta ganti? ini menyalahi kaidah grit, karena grit kita harus tekun menggeluti suatu bidang, sampai kita menjadi pakar. Kalau kata si penulis di Youtube, at least 10 tahun anda bergelut di bidang yang sama, anda bisa dibilang sebagai pakar.

    Buku ini menyarankan jangan mudah ganti haluan bisnis, tapi di buku lain tentan lean startup mengharuskan kita sering "pivot" atau ubah haluan. Ini keduanya bener, tergantung anda seberapa tangkas untuk merubah haluan. Kalau anda masih banyak energi, masih muda, tidak terlalu banyak tanggungan, ya  gpp gunta ganti haluan aja, ketika sudah nemu yang "sip" baru tekuni.

    Tapi kalau waktu anda sudah "mepet" mending fokus aja ke bisnis yang anda geluti sekrang, sampai anda menjadi expert atau pakar
  • Di atas saya sudah singgung soal cita cita. Biasanya orang plin plan yang ga punya grit ga punya ketabahan itu karena cita cita kurang jelas, kurang bermakna.. Dan biasanya cita cita yang jelas dan bermaka itu jika dikaitkan dengan pihak eksternal. Contoh: cita cita saya jadi orang kaya itu akan mudah berubah, ketimbang saya ingin membuat orang lain jadi kaya
  • Dalam budaya organisasi, mau bisnis, sekolah, bahkan keluarga. Ternyata "ngomel" itu efek nya kecil sekali. Jadi daripada ngomel ngomel mengoreksi kesalahan, lebih baik tentukan konsekuensi akan kesalahan, dan komit terhadap konsekuensi tersebut. Ini jauh lebih efektif
  • Grit butuh proses, ketabahan butuh proses. Jadi menurut buku ini, tidak mungkin grit bisa didapatkan dari kecil. Mustahil anak anak sudah bisa mempraktekkan grit, karena mereka belum tau dunia, mata mereka terbuka. Jadi wajar saja jika anak anak punya cita cita yang berganti ganti. Yang jadi masalah jika anda udah berusia 30 ke atas tapi masih belum punya cita cita yang jelas. hayo?
  • Kemamp;uan orang paling creative dan rumit pun hasil dari latihan latihan dan latihan. Jangan anggap orang tiba tiba jago melukis ya. Jangan anggap Enstein itu tiba2 pintar.
  • Jagan manjain anak! efeknya jangka panjang, jika anda permisif anak akan menjadi manja dan susah punya grit di masa depannya. jadilah orang tua yang mendukung dan menuntut. Simplenya orang tua harus mendukung dengan sepenuh hati kepada anak, dan juga harus banyak nuntut (nyuruh).

    Jadi misalkan anak anda malas membereskan mainannya, tuntutlah anak anda supaya mau, ini atas dasar rasa sayang dukungan anda kepada anak anda. OK mungkin di saat itu anak anda marah marah dan menangis keras, tapi ini demi kebaikan masa depannya. Jika anda malah "take over" dengan membereskan mainan anak anda, standar anak anda akan turun. Ini sangat berpotensi kedepannya dia menjadi anak yang manja
  • Ternyata komentar koreksi dengan konteks positif lebih berpengaruh ketimbang dengan kontks negatif (marah). contoh koreksi konteks positif: "kerjaan anda ok ini, gmn kalau kita lebih tingkatkan lagi suapaya bisa dapatkan hasil yang lebih luar biasa?"

    contoh konteks negatif: "masa kerjaan cuma gini doang? gimana perusahaan mau maju?"

    Tapi jangan lupa konsekuensi tetap berlaku ya.
  • Kegagalan akan terjadi, dancara anda menanganinya mungkin adalah hal terpenting yang akan menentukan apakah anda akan sukses
  • Menulis adalah kegagalan yang berulang kali. ini aja saya alhamdulillah sudah mencoba melakukan GRIT dengan nulis blog konsisten 1 hari sekali. apakah banyak yang view? tidak! nyaris di setiap artikal baru, paling cuma 5-10 view aja, dan mungkin itu view dari robot (crawler search engine) bukan dari manusia
  • Hiburan instan adalah musuh utama dari semagat dan ketekunan jangka panjang. apa itu hiburan instan? pesta, main game, TV, film, dst dst

Ya itu review saya tentang buku ini, semoga temen temen terbantu dan ada ilmu yang bisa didapat. Kalau masih penasaran langsung aja beli buku ini, worth it kok!




0 Response to "Review Buku: GRIT - Angela Duckworth"

Posting Komentar