My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Review Buku: Homo Deus - Yuval Noah Harari

Buku ini adalah lanjutan dari buku Sapiens, review saya bisa dibaca di sini: Review Buku Sapiens - Yuval Noah Harari
buku Homo Deus - Yuval Noah Harari
buku Homo Deus - Yuval Noah Harari

Inti dari buku ada menceritakan kemungkinan umant manusia (sapiens) berevolusi menjadi homo deus, atau "dewa". Dalam beberapa kedepan katanya kita bisa merekayasa manusia tanpa sakit, kita bisa memutuskan seluruh masalah kompleks dengan analisis big data, kita bisa berjalan dengan mobil tanpa supir, dlsb.. keren dan logis untuk pemikiran2nya ini.

Tapi yang mau saya komentari lebih dalam adalah tentang si penulis. Jujur saja buku yang kedua ini si penulis terlihat tidak objektif, dan sangat memojokkan agama. memojokkan Tuhan dan lain sebagainya. Makannya saya jadi agak kurang suka dengan buku ini.

Liberalisme

Sang penulis sangat mengangung agungkan liberalisme, kebebasan dalam memilih, dan sentra dari kehidupan di dunia ini adalah manusia. Dia bilang dengan liberalisme lah manusia akan maju, karena orang orang liberal itu berpikir ke depan, demi kebaikan bersama. Nah di sini saya mulai agak aneh, sepertinya si penulis lupa kalau di dunia ini ga semuanya orang baik. Tapi juga ada orang jahat, nah gawat sekali kan kalau liberalisme penuh dikontrol oleh orang jahat? akankah kehidupan umat manusia seluruhnya akan maju ke depan? atau malah di-eksploitasi gila gilaan?

Pembela Gay/Homoseksual

Karena si penulis jelas jelas mengatakan bahwa Tuhan tidak ada, dan sepertinya anti agama theoisme (beda dengan bukunya yang Sapiens), dia sangat membela kaum homoseks atau kaum gay. setidaknya 3x kasus manusia gay muncul di buku ini. Eh selidik punya selidik, ternyata Yuval Noah Harari ini adalah gay alias homo! ya pantes aja...

Kebebasan data?

Kata si penulis, umat manusia akan berkembang jika semua data dibuka ke publik. Semua data dari anda bangun tidur, detak jantung anda ketika mau mandi, suhu tubuh ketika mau mandi, sarapan yang di makan, jumlah kalori saat sarapan, detak jantung saat rapat, dan semua muanya (menurut penulis) harus diopen ke publik. Diopen ke publik berarti secara umum data tersebut bisa diolah menjadi suatu algoritma canggih yang bisa membantu kehidupan manusia.

Balik lagi ke poin yang pertama. Si penulis ini lupa kalau di dunia ini ada orang jahat, ada orang yang bersembunyi, ada orang yang takut dengan istrinya, ada orang yang ingin tidak diketahui kejelekannya, ada orang yang berselingkuh, ada orang yang korupsi, dan lain sebagainya. Mana mungkin mau orang orang tersebut membagikan seluruh data dirinya detik demi detik ke khalayak umum? Dan kalaupun mau dibagikan ke khalayak umum, saya yakin akan banyak terjadi "ah dia juga melakukan ini itu", sehingga akan begeserlah norma norma sosial yang menyangga masyarakat saat ini.

Contohnya jika ternyata data seorang bapak yang selingkuh dengan teman kantornya dibuka ke khalayak umum, dan anaknya lihat bagaimana? dalam benak sang anak akan terlintas, "ah bapak juga selingkuh", dan ada kemungkinan secara sadar dan tidak sadar, sang anak mengulangi keburukan yang sama. Kalau ini berlanjut dari generasi ke generasi, dekade ke dekade, bisa bisa selingkuh adalah suatu kebaikan.

Inilah yang di dalam agama Islam disebut kita dilarang "TAJASsUS", alias mengorek-ngorek kesalahan orang lain. Silahkan Googling sendiri.

===
singkat cerita, saya bisa simpulkan, jika anda belum kuat imannya saya SANGAT TIDAK MEREKOMENDASIKAN buku ini.

0 Response to "Review Buku: Homo Deus - Yuval Noah Harari"

Posting Komentar