Apa yang Saya Lakukan Saat Penjualan Turun
Bismillahirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Di video ini saya menjelaskan langkah-langkah praktis ketika menghadapi penjualan yang menurun: bagaimana saya mengidentifikasi masalah, opsi-opsi solusi (ternak toko, cut cost, atau gas iklan), serta prioritas investasi produktivitas.
Pengamatan awal: ada yang naik, ada yang turun
Dari pengalaman saya di marketplace, seringkali terjadi pola saling bergantian — satu toko naik, toko lain turun. Saya menyebutnya seperti cungkat-cungkit atau zero-sum game: market yang tidak tumbuh membuat penjual berebut jatah traffic. Saya juga sempat survei grup saya; ada toko yang penjualannya paling parah 22 orang pada September 2025, sementara toko lain justru meningkat. Intinya: jangan panik, karena tidak semua toko mengalami hal yang sama.
Solusi pertama: pertimbangkan ternak toko
Kalau satu toko saya tidak dapat jatah, toko lain mungkin dapat. Karena itu saya menyarankan ternak toko — menggandakan toko agar peluang dapat jatah traffic lebih besar. Untuk percepatan, saya dan Mas Soni Kurniawan membuka bootcamp; cek informasi di ghanirozaqi.com. Dengan bimbingan praktik (bukan sekadar teori) proses belajar bisa lebih cepat: yang biasanya butuh berbulan-bulan bisa dipercepat.
Protokol identifikasi masalah (langkah praktis)
- Tentukan toleransi Anda. Saya menggunakan ±15% sebagai batas stabil. Di bawah itu saya anggap masih normal; di atas itu saya mulai bertindak.
- Periksa apakah penurunan disebabkan oleh traffic yang turun, konversi yang turun, atau keduanya.
- Jika keduanya turun: ini paling repot — kemungkinan penalti platform atau demand turun. Saran saya: segera move on dan alihkan fokus (mis. produk lain atau toko lain).
Jika konversi yang turun
Konversi yang turun seringkali masalah harga, tapi bisa juga masalah chat, deskripsi, foto, atau trust. Setelah tahu ini masalahnya, mencari solusi (mis. adjust harga, ubah listing, perbaiki foto) akan lebih jelas daripada bingung tanpa identifikasi.
Jika traffic yang turun
Traffic turun lebih susah di platform seperti Shopee karena kita hampir tidak dapat push traffic gratis lagi. Ada tools seperti GMV Max yang bisa dipakai, namun success rate tidak 100%. Kalau ingin menembak dari luar (ads di luar marketplace) tentu ada cost tambahan: pertimbangkan cost vs benefit.
Opsi realistis: cut cost vs push sales
Realistisnya ada dua jalan: cut cost (penghematan) atau push sales (gas iklan). Push sales biasanya butuh modal dan beresiko boncos; saya pernah melakukannya menjelang Lebaran karena saya perhitungkan pay-off-nya. Kalau tidak yakin, cut cost lebih cepat dieksekusi.
Contoh poin cut cost
- Kelola returan: catat dan proses banding bila perlu agar tidak rugi karena fraud atau barang kembali jadi "batu bata".
- Optimasi biaya transfer: tanya pembeli/supplier bank yang sama untuk mengurangi biaya admin. Contoh saya menghemat sekitar Rp150.000 dari beberapa laporan keuangan kecil—ketika dijumlahkan lumayan juga.
- Kurangi HPP / optimasi produksi: rolling tenaga atau jadwal produksi agar biaya tidak melonjak.
Gas iklan: rencana dan visi
Kalau Anda punya dana dan memutuskan gas iklan, pastikan punya visi jelas: seberapa besar Anda gas, kapan target balik modal, dan kapan berhenti. Jangan gas tanpa titik kontrol. Di Shopee-only, taktik gas iklan ada, namun tidak selalu berhasil; GMV Max bisa membantu tapi tidak menjamin 100%.
Investasi produktivitas (Capex) dibandingkan Opex
Kalau uang ada, pertimbangkan investasi yang meningkatkan produktivitas (capex) daripada sekadar menghabiskan untuk iklan (opex). Contoh capex: mesin baru yang mempercepat produksi, pembuatan sistem, atau hire orang/konsultan untuk memperbaiki proses. Kadang memperbaiki mesin lama terasa murah tapi berulang kali menambah biaya—membeli mesin baru yang andal bisa lebih efisien dalam jangka panjang.
Saya juga menyarankan tools sekali beli yang membantu riset produk. Salah satu yang saya pakai adalah GR RND (satu kali beli sekitar Rp500.000 menurut pembicaraan). Ini termasuk investasi (capex) untuk mengurangi risiko boncos.
Catatan penutup
Ringkasnya: pertama identifikasi apakah masalah di traffic, konversi, atau kedua-duanya. Jika keduanya turun, segera move on. Jika hanya salah satu, perbaiki sesuai akar masalah. Pertimbangkan ternak toko untuk diversifikasi jatah traffic. Kalau ingin gas, rencanakan kapan dan bagaimana balik modal. Dan kalau ada dana, pikirkan capex untuk naikkan produktivitas.
Terima kasih sudah menonton sampai akhir. Kalau Anda nonton sampai akhir, tolong tulis di kolom komentar — saya senang membaca komentar teman-teman. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
0 Response to "Apa yang Saya Lakukan Saat Penjualan Turun"
Posting Komentar