My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Haruskah punya website sendiri untuk jualan online?



Jangan mudah tergiur oleh penjual jasa website. Jasa bikin website, bikin toko laris lah, bikin profit tinggi lah, dan lain sebagainya. JANGAN LANGSUNG PERCAYA..

biasanya yang ditawarkan oleh penyedia jasa website adalah:

Database Sendiri

Yes betul, kalau punya website sendiri yang bisa checkout, database customer jadi milik kita.
Apa aja DB customer? paling penting itu HP dan Email.

emangnya kalau udah punya HP dan Email, apa yang akan dilakukan?

paling banter.. no HP ya kita kontakin aja 1 per 1.. tapi kan ini jg dapet dari database di Marketplace?

Email? paling banter jadi blast email, atau masukin ke FB Pixel atau Google ads.. Blast email siapa yang liat??? sepengalaman saya ratio klik blast email itu 0.5%! itu baru klik, yang closing berapa? lebih kecil lagi...

masukin FB Pixel? Google Ads? sekarang udah ada FB CPAS dan Google Ads with Shopee. Yang intinya sama aja, meski kita ga lihat langsung email2 si pelanggan, kita tetep bisa ngiklanin..

baca:


Ga kena marketplace Fee

yes ini betul, kalau punya website sendiri kita ga akan kena marketplace Fee. Toko saya yang Shopee Mall itu kurang lebih kena charge 10%, mulai dari admin fee, GRATONG EXTRA, CASHBACK EXTRA, dan macem macem.. ya 10% emang gede sih.

persoalannya, apakah dengan website sendiri penjualan / traffic anda akan sama besarnya dengan Shopee? akan sama besarnya dengan Tokopedia? Akan sama besarnya dengan Lazada?

lanjuuttt..

Tingkatan website online shop

anda harus tau dulu tingkatan website untuk online shop..
Ini sepengalaman saya, tingkatan website online shop itu saya bagi dari STATIS ke DINAMIS. lihat gambar berikut ini:

tingkatan website online shop
tingkatan website online shop



jadi dari statis ke dinamis, harganya makin mahal..
yang paling statis tentu adalah website semacam linktree, atau yang landingpage 1 halaman aja. Biaya pembuatannya ya 10jt juga itu udah MAHAL banget..

web yang dinamis itu mulai dari yang bisa checkout atau bisa closing langsung di website. Kenapa ini dinamis? karena ada sistem Add To Cart, diperlukan login, ada sistem API untuk tahu ongkir, daaannn masih banyak lagi..

Untuk bikin website yang bisa checkout ini biayanya ga murah. Untuk bikinnya aja, minimal menurut saya 10jt. ini baru bikin! belum ngerawatnya! ini harus dirawat, kalau ada error gimana? kalau ada perubahan ongkir gimana? dann seterusnya. ya terpaksa anda harus punya minimal 1 orang staff IT, ya mungkin gajinya minimal 4jt / bulan..

dan belum lagiiii.... Traffic yang dateng ke website anda banyak ga? nutup ga dengan biaya operasionalnya? ceknya gimana? sederhana. seberapa banyak yang klik website di profil IG anda. Kalau ini udah banyak, boleh lah anda berpikir untuk bikin website yang dinamis.. wah ini panjang itung2annya

Kesimpulan

jadi kesimpulan saya, untuk pemula. Jangan tergiur bikin website yang dinamis. Cukup pakai website yang statis aja. Web statis udah bisa tanem kode2 kok. FB Pixel kek, Google Analytics kek, dan lain lain..

nanti ketika brand anda sudah besar / traffic organic ke website anda sudah besar, baru deh berpikir bikin website yang dinamis.

WAJIB punya website, minimal website STATIS.

kenapa wajib? karena ternyat ada loh yang ga mau transkasi lewat Marketplace. kalau saya sih, yang via WA itu hanya sekitar 5%an aja dari total orderan


0 Response to "Haruskah punya website sendiri untuk jualan online?"

Posting Komentar