My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Cara Forecast Penjualan Sederhana



Statistik penting sekali kalau mau jualan di ZAMAN NOW. sudah saya bahas di sini: Pentingnya Belajar Statistik Untuk Berbisnis

Forecast atau meramalkan penjualan salah satu bagian terpenting, tanpa ini kita hanya bisnis "ala-ala". Saya yakin semua entiti bisnis besar pasti punya forecast. Negara juga punya, kalau anda belum tau APBN itu angka uang masuknya adalah angka forecast, bukan angka asli. ya iya lah, APBN di tahun tersebut kan ditentuinnya di tahun sebelumnya..

Jadi intinya ini sangat penting kalau bisnis anda mau maju. kenapa?
  1. bisa merencanakan budgeting waktu kedepan
  2. tau penjualan lagi turun atau naik
  3. tau posisi saat ini penjualan kita
Banyak macem caranya untuk forecast, dari yang super simple, sampai yang super duper ngejelimet.. Di artikal ini saya kasih tau teknik forecast yang super simple (linear forecast) ditambah dengan sedikit modifikasi, yaitu forecast stagger.. Monggo lanjut baca dulu..

Linear Forecast

Saya ga akan bahas secara matematikalnya.. silakan Googling sendiri.
Intinya adalah forecast ini linear alias lurus, mencari trendline, mencari garis lurus yang paling "mungkin" dari data penjualan kita. Permasalahan besarnya adalah penjualan kita itu ga mungkin lurus. Pasti naik turun. Dan ini menyesatkan kalau ga ngerti cara pakainya.

Contoh yang menyesatkan:
kalau anda meramalkan penjualan setelah lebaran dengan data sebelum lebaran, pasti akan ngaco abis..
Katakanlah.. Bulan lebaran jatuh di bulan Mei..
Penjualan Maret = 100jt
Penjualan Aprtil = 200jt
Penjualan Mei (lebaran) = 400jt

kalau pakai teori linear forecast bulat bulat, hasil ramalan pasti di atas 400jt. apa mungkin penjualan setelah lebaran lebih tinggi dari sebelum lebaran? saya rasa tidak, kecuali untuk jenis2 produk tertentu.

itulah mengapa forecast linear ini menyesatkan.

oleh karena itu tips dari saya adalah:
  1. buat timeframe forecast weekly. Dari minggu ke minggu
  2. data yang digunakan adalah data 6 minggu ke belakang, untuk maramalkan penjualan minggu depan.
kenapa mingguan? mingguan itu datanya lebih sedikit, harapannya lebih akurat dalam meramalkan data

kenapa 6 minggu ke belakang? saya udah nyoba bermacem2 jumlah minggu. Dan saya menemukan 6 minggu itu yang paling akurat. Mungkin karena minimal dapet 2 tanggal tua dan 1 tanggal muda, atau 2 tanggal muda dan 1 tanggal tua. jadi data lebih akurat.

Stagger Forecast

linear forecast di atas cincai lah ya.. Tapi meski udah diakalin jadi mingguan, dan hanya mengambil data 6 minggu ke belakang, sebenernya errornya tinggi.. Makannya saya pakai Stagger Forecast, yang saya dapatin dari bukunya Andrew Grove - High Output Management.

Jadi dara data 6 minggu itu, kita bukan hanya bisa forecast minggu ke 7. tapi minggu ke 8, minggu ke 9, ke 10, dst dst..

Dengan demikian data forecast minggu depan, bisa didapat dari data 6 minggu lalu, dan juga 6 minggu lalu dari minggu lalu, dan juga 6 minggu lalu dari 2 minggu lalu. Sehingga datanya semakin banyak, harapannya forecastnya semakin koheren. Bingung? coba lihat gambar di bawah.

Stagger Chart Forecast
Stagger Chart Forecast

bisa dilihat, sebagai contoh minggu ke 6 di tahun 2021.. Forecastnya itu dihitung berkali kali, dari mulai minggu ke-1 2020, sampai minggu ke-5 2020. Nah kumpulan hasil dari forecast tersebut, saya rata-ratakan, jadilah forecast final.

gmn masih bingung ya? agak susah saya menjelaskannya via tulisan. Coba tonton video di atas ya.

---

Sejujurnya saya udah ga pakai linear forecast, saya pakainya seasonal forecast. Sengaja saya ga ngejelasin seasonal forecast, karena emang cukup ribet.. lalu saya ngitungnya masih pakai Google Sheet kok. 

Kalau stagger forecast, saya masih pakai sampai sekarang, dan hasilnya menurut saya luar biasa. errornya hanya ±10% dari penjualan aktual

semoga bermanfaat, selamat praktek.

0 Response to "Cara Forecast Penjualan Sederhana"

Posting Komentar