My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Cara Mengukur Nilai Suatu Brand

Baru aja saya menemukan cara untuk memperkirakan nilai dari suatu brand, ini cocok banget buat anda yang mau ngebangun brand. Caranya pakai tools Keyword Planner dari Google Ads.

Jadi fungsi dari Keyword Planner ini adalah untuk mengetahui volme pencarian di Google. Biasanya orang menggunakan tools ini untuk ngecek keyword keyword generik seperti: baju anak, gamis anak, gamis dewasa, HP canggih, dan seterusnya.

Tapi tools ini juga bisa ngecek volume pencarian nama suatu brand, dimana nama suatu brand kan belum tentu sama dengan keyword generic nya. Contohnya brand Apple kan tidak mengandung kata HP / laptop di nama brand nya. Contoh lain brand Nike, tidak ada menunjukkan sepatu kan? berarti jika nama brand sudah melekat dan di-googling-kan berarti netizen udah tau bahwa brand tersebut jualan apa, dan melekat ke barang apa.

Sebenernya saya udah lama tau tools ini, dulu sih saya gunakan ya sesuai namanya, untuk planning mau ngiklan di Google Ads pakai keyword apa. Tapi setelah beberapa waktu lalu saya ikut webinar yang pembicaranya Achmad Zaky (pendiri Buka Lapak), dia bilang kalau suatu brand / bisnis punya traffic organik 30rb/bulan, udah layak untuk di-inves. Soalnya beliau ini kan "exit" dari Bukalapak dan bikin venture capital namanya Init-6.

Nah berawal dari situ saya mulai lah kepikiran buka lagi Keyword Planner, dan nyobain teori si founder BL itu. Init-6 sendiri, kata berita inves ke bisnis Eduka System, jadi saya mulai cek dari situ. Ini hasilnya:

Volume pencarian Eduka System

Bener aja, ternyata rata rata pencarian bulanan dari Eduka System itu berkisar 30rb-an.

Lalu saya cobain ngecek brand Buka Lapak, Tokopedia, Shopee, dan Lazada
brand value marketplace Indonesia
brand value marketplace Indonesia

eh ternyata sesuai dengan dugaan saya, pamor Buka Lapak emang lagu turun banget dibanding dengan kompetitor kompetitornya. Padahal penetrasi pasar e-commerce lagi naik naiknya, tapi kok BL malah turun? baca juga: https://www.garoblogz.com/2020/08/bukalapak-akan-tewas.html

Lalu saya nyobain input brand saya sendiri + beberapa kompetitor, hasilnya brand saya (Bajuyuli) hanya punya monthly search sebanyak +-720 / bulan

brand value gamis anak
brand value gamis anak

wah bangga nya saya, ternyata volume pencarian brand saya termasuk tertinggi dibandingkan kompetitor terdekat.

Tapi ini hanya "secuil" saja dibandingkan kompetitor lain, karena banyak kompetitor saya yang lain yang tidak fokus ke branding, tapi mereka fokus hard selling. Jadinya orang tidak mencari nama brand, tapi langsung mencari generic keyword.

Apakah semakin tinggi angka rata rata volume search Google artinya semakin banyak penjualan? jawabannya tentu IYA! kan banyak orang yang nyari kan?

Tapi apakah yang nilainya rendah penjualannya juga rendah? oh tentu TIDAK, seperti yang saya tulis di atas, banyak juga toko online yang tidak fokus ke branding dirinya, tapi penjualannya luar biasa besar.

Jadi bagaimana meningkatkan tingkat volume search brand kita di Google Search? nah ini juga pertanyaan besar buat saya, saya masih terlalu banyak asumsi untuk menjawab ini, jadi tidak terlalu yakin. Tapi mungkin ini beberapa hal yang memengaruhi nilai tersebut:

  • Perbanyak penjualan --> makin banyak terjual, orang jadi penasaran dengan brand, lalu Googling deh
  • Perbanyak media offline --> media offline seperti banner dengan logo doang, kan mem-push org utk Googling
  • Perbanyak mulut ke mulut --> word of mouth masihlah marketing ter-efektif sepanjang masa, tapi cara ningkatinnya gimana? saya juga gatau hehe
Menilai brand value ini penting sekali untuk mengetahui seberapa sustain suatu brand, kasarnya begini, jika semua platform seperti IG, Shopee, Lazada, Tokopedia tiba tiba padam, pelanggan tentu akan lari ke Google kan? jadi in the long run, volumen pencarian brand ini penting sekali

Semoga bermanfaat

0 Response to "Cara Mengukur Nilai Suatu Brand"

Posting Komentar