My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Hidup Dalam Kesederhanaan

Bermewah-mewahan mungkin adalah impian semua orang di jaman sekarang, Hdup mewah berkelimangan harta, dapat membeli semua barang yang diinginkan seperti menjadi tujuan hidup bagi kaum urban jaman sekarang. Mencari uang menabung untuk menjadi kaya, dan dapat berfoya-foya menjadi stigma buat anak muda jaman sekarang, salah satu penyebab stigma buruk ini adalah buruknya kualitas ACARA TELEVISI kita saat ini. Isu tentang buruknya TV sebenarnya bukan hanya di Indonesia, di Amerika pun mengalami problema yang sama. Di sini saya tidak akan membahas si TV, tapi tentang hidup bermegah-megahan vs hidup sederhana.

Hidup megah itu cape!


Lho kok cape? bukannya nikmat?
Manusia tidak akan pernah dapat memuaskan hawa nafsu mereka, kecuali mati. Ketika keinginan yang 1 sudah tercapai, akan muncul keinginan ke-2, keinginan ke-3 setelah itu, dan ke-4, 6, 7 , dst...



Coba bayangkan jika kita ingin selalu memiliki gadget yang terbaru, pertama beli Sumsang S3, lalu muncul S4, beli S4. Muncul iPhone 5, beli, keluar iPhone 6, beli, dan begitu seterusnya sampai seri Sumsang yang ke XXX atau iPhone yang ke YYY.

Teknologi memang cepat berkembang, kita wajib mengikutinya. Tapi apakah harus dengan selalu menjadi konsumtif terhadap teknologi? tentu tidak. Semestinya kita melihat kebermanfaatan teknologi itu sendiri. Jika memiliki Sumsang S3 sudah memenuhi kebutuhan anda, apakah perlu pindah ke S4 atau selanjutnya? saya rasa tidak perlu.

Jadi intinya jika kita mengikuti keinginan hawa nafsu, tidak akan ada habisnya, jika kita pikir balik, hanya akan membuat diri kita cape dan "haus".

Mulailah hidup sederhana

Kebalikan dari hidup megah/foya-foya, hidup sederhana akan membuat hidup kita tentram. Jika kita sudah dapat mencukupi kebutuhan kita dan tidak mengikuti hawa nafsu, hidup akan terasa lebih nyaman dan santai. Bukankah hidup untuk mencari kebahagiaan?

Dengan hidup sederhana, energi yang kita punya bisa kita curahkan kepada hal-hal yang spiritual seperti ibadah. Selain itu kita akan lebih memiliki fokus terhadap anak dan keluarga kita, dan memiliki quality time kehangatan keluarga yang baik.



sumber: terjemahan surat At-Takasur.