My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Modus Penipuan Bukti Transfer Palsu, Pengalaman Pribadi

Alhamdulillah, Allah memberikan saya kesempatan untuk merasakan bagaimana rasanya ditipu oleh orang. Pengalaman pahit, sungguh pengalaman yang sangat berharga untuk hidup saya kedepannya, saya harap dengan tulisan ini kejadian yang sama tidak menimpa anda.

Prolog

Ketika artikel ini dibuat, saya genap 3 bulan sudah bekerja di Malaysia. Pada 2 bulan pertama saya menggunakan jasa money changer untuk melakukan transfer dari Ringgit Malaysia ke Rupiah, rate currency dari money changer tentunya ada selisih dengan rate BI, total bisa selisih 500 ribu ripiah.

Di bulan ke-3, saya mulai berpikir bagaimana caranya agar gaji saya yang dalam bentuk Ringgit bisa terkonversikan menjadi Rupiah semaksimal mungkin. Di awali dari pemikiran itu saya mulai mencari orang yang membutuhkan Ringgit, dengan membuat lapak di kaskus, ini link lapaknya: http://fjb.kaskus.co.id/product/552bd07f32e2e6c0758b4570/jual-ringgit-dalam-rupiah-kurs-tengah-bi

Kronologi Kejadian

Seminggu sebelum akhir bulan April 2015, ada orang Indonesia yang ngontak saya via Whats-app dengan nomor: 085766247342 (selanjutnya akan saya sebut dengan si Penipu). Dia bilang mau borong semua Ringgit saya nanti di akhir bulan. Wah alhamdulillah sebut saya ketika mendapatkan kabar ini, bagaimana tidak, hari gajian tinggal seminggu lagi, tapi saya belum mendapatkan pelanggan untuk menukar Ringgit saya nanti menjadi Rupiah.

Di hari gajian, saya coba hubungi si Penipu, saat itu kami berkomunikasi dengan baik. Namun dia bilang, baru akan transaksi kalau seller dia sudah online, dengan perkataan itu saya berpikir "mungkin orang ini ada bisnis dengan orang Malaysia, bisa bisnis antar negara berarti bukan orang main-main, gak mungkin nipu lah".

Jam 9 malam lebih, si Penipu menghubungi saya lagi, dia bilang kalau seller dia udah online dan kami bisa transaksi saat itu juga. Namun, karena BCA kalau malam suka offline, sehingga mutasi rekening tidak akan bisa dicek bila nanti sudah transfer, saya memang mengetahui hal itu karena sering berbisnis online dengan pembeli yang transfer saat BCA sedang offline. Jadi saya tidak ragu untuk sepakat transfer ke BCA saya dilakukan saat itu juga.

Lalu si Penipu melakukan transfer dengan nominal yang sudah kami berdua sepakati. Dia mengirimkan screenshot bukti pembayaran. Di akhir saya baru sadar bahwa ternyata bukti screenshot nya palsu.

Bukti transfer palsu

Kalau kita perhatikan gambar tersebut, screenshot terkesan sangat asli, karena capture dari HP ke layar komputer atau PC, tidak ada yang janggal sama sekali, kecuali gambarnya yang terlalu zoom-in. Saat itu saya tidak curiga sama sekali.

Karena saya percaya dengan bukti transfer yang si Penipu berikan, maka saat itu juga saya transfer ke rekening Malaysia yang si Pelaku kasih. Disini sebenernya agak mulai janggal, karena dia meminta untuk mengirimkan ke dua rekening yang berbeda, dan spesifik meminta remarks tertentu.

Rekening 1: Maybank 311140067554 - Teoh Shang  Leng, dengan remarks: for btc only
Rekening 2: Maybank 164883006851 - Kaveh Jalali, dengan remarks: payment to Kaveh



Sebelum melakukan transfer sebenarnya saya sudah agak curiga, tetapi rasa senang saya mendapatkan konversi Rupiah - Ringgit yang cukup besar membuat rasa curiga itu perlahan hilang.

Beberapa saat setelah saya melakukan transfer, saya iseng melakukan googling nomor HP si Pelaku. Anda bisa cek di link ini. Sontak kaget, ternyata sudah ada yang nge-"post" di Kaskus bahwa nomor tersebut pernah melakukan penipuan dengan modus screenshot palsu! Saat itu perasaan dan logika saya saling beradu, apakah benar saya sudah tertipu? tapi tadi bukti transfernya keliatan autentik kok? tapi kenapa ada orang yang review nomor HP itu  adalah penipu? ARGH!!!!!! satu bulan bekerja banting tulang, tapi tidak dapat menikmati hasilnya, ini sesal saya... argh!

Saat itu badan saya sudah lemas, chat dengan si Pelaku dengan marah-marah pun tiada guna, sampai saya bilang ke pelaku kalau saya baru saja googling nomor HP dia, resmi saya sudah tertipu. Setelah itu nomor si Pelaku sudah tidak dapat dihubungi lagi.

Saya sudah coba telpon customer care bank di Malaysia (Maybank n Standard Chartered), mereka bilang ketika saya sudah klik submit untuk transfer uang, uang tidak bisa dikembalikan lagi. Hingga detik ini saya belum lapor polisi dengan alasan: 1) Terlalu pesimistis uang saya bisa kembali, 2) Bingung Polisi mana yang seharusnya menangani? Indonesia atau Malaysia?

Remarks yang dipinta oleh si Penipu sepertinya sudah dipersiapkan sejak awal transaksi. Dengan remarks tersebut membuat posisi saya semakin lemah jika saya ingin memperkarakan kasus ini. Remarks "for btc only", bisa diartikan sebagai Bitcoin, dimana Bitcoin masih menjadi kontroversi tentang ke-legal-annya. Remarks "payment for Kaveh" bisa melemahkan saya karena bisa dianggap saya memang melakukan Payment ke Kaveh, karena memang saya menuliskannya secara sadar dan masuk record transaksi.

Epilog

Berhati-hatilah dengan subjek-subjek berikut:

Penipu 1: 085766247342 , ngaku namanya Agus
Penipu 2: Teoh Shang Leng, Maybank: 311140067554 this man tottally scammer!
Penipu 3: Kaveh Jalali, Maybank 164883006851

Jangan melakukan transaksi dengan nomor telepon dan rekening di atas.
Please do not make any transaction with phone number, names, and account number that mentioned above, THEY ALL TOTALLY SCAMMER!!.

Tips buat anda agar terhindar dari penipuan online dengan modus yang saya alami:

1. Selalu googling nomor HP orang yang menghubungi anda, lihat reputasinya
2. Jika sebagai penjual, selalu pastikan uang berhasil masuk dulu ke rekening anda. Jangan mau transaksi ketika bank anda sedang offline
3. Gunakan rekber!!! memang ribet, tapi resiko kecil
4. Selalu teliti, jangan termakan rasa senang ketika melakukan transaksi.

Kejadian ini cukup membuat saya terpukul. Saya tidak bisa membayangkan jika saya menjadi si Penipu, menjalani hidup dengan banyak merugikan orang lain, padahal menurut hadits nabi: "sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat buat orang lain", mungkin saja bisa diartikan kebalikannya: "seburuk-buruknya manusia adalah manusia yang merugikan orang lain". Sungguh menyedihkan sekali hidup sebagai manusia yang seburuk-buruknya.

Hilangnya uang saya ini, mungkin karena saya jarang berzakat, sehingga Allah mengambil uang saya dengan cara seperti ini. Terima kasih ya Allah sudah diingatkan.


Semoga artikel ini bermanfaat...