My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Tips Membuat Database Produk



Ini adalah artikel tentang Inventory Management part 1. nanti akan ada part 2 nya. insya Allah.

kenapa Inventory Management penting?

Sederhananya inventory management adalah upaya kita untuk mengatur barang barang kita, paling umum orang taunya dengan sebutan mengatur gudang.

ada 3 masalah umum yang dihadapi jika inventory management ga bagus:

Overstock

overstock artinya anda memiliki barang yang terlalu berlebih, padahal permintaan tidak sebanyak barang yang anda punya. Biasnaya saya mengatakan suatu barang itu overstock jika stock saat ini di atas peramalan penjualan 6 minggu ke depan. Anda bisa beda.

Jika overstock terjadi, berarti penggunaan resource (cash) anda kurang tepat, padahal cash tersebut bisa digunakan untuk hal lain yang lebih produktif.

Out of stock

Ini kebalikan overstock, permintaan masih banyak, tapi barang habis!

Ciri paling gampang adalah barang yang kosong, tapi masih banyak yang nanyain.

Jelas ini jelek, karena kan yang mau beli ada, tapi barangnya ga ada. artinya anda kehilangan omzet.

Pricing

Ini mungkin jarang anda sadari. Kapna harus ngasih diskon? kalau diskon terlalu dalem, bisa2 anda rugi. Kalau diskon ga tepat bisa bisa barang ga laku, dan lain sebagainya.

Apalagi kalau jualan di Shopee Tokopedia Lazada, seringkali kita diminta untuk menurunkan harga, misalkan campaign tersebut minta diskon 50%, produk mana saja yang bisa didiskon 50%? jangan asal pilih.. itulah pentingnya inventory management.

Membangun Database Produk

contoh database produk
contoh database produk


setidaknya variable variable ini harus ada untuk membuat database produk anda:

Nama produk

ini bebas anda menamakan apa ke produk anda. praktikalnya lebih ke sebagai penyebutan aja yang mudah, baik untuk internal atau untuk customer anda.

Artikel, Varian, SKU

kalau ini bisa beda beda ya definisinya.
kalau saya kurang lebih seperti ini:
artikel itu lebih mirip kaya nama produk, tapi berbeda. Lalu dari 1 artikel terdiri dari beberpa varian. Lalu dari 1 varian, terdiri dari beberapa SKU.

Artikel > varian > SKU

contoh. Saya ada produk dengan artikel: Gamis Anak Syari
variannya saya bagi jadi berbagai warna, ada 12 warna.
SKU: dari setiap warna ada 5 size.
sehingga total saya punya 12x5 SKU = 60 SKU

contoh lain.. Artikel = Toyota Avanza
Variannya ada 3 warna: hitam, silver, putih
dari setiap warna ada 2 jenis: manual, automatic --> ini SKU
sehingga untuk artikel Toyota Avanza, ada 6 SKU

ingat, kode SKU harus konsisten dan unik. Ga boleh ada kode yang double. Boleh pakai nomor, boleh pakai barcode, bebas. terserah anda.

kalau saya koddifikasinya seperti ini:
SKU = WSRN01-XXL
WS = kode artikel
RN01 = kode varian
XXL = kode size

Harga jual

ini jelas lah ya. anda harus tau mau jual berapa.

Harga modal (HPP)

kaget saya, masih banyak penjual online yang ga tau harga modal barang yang dijualnya. Kalau barangnya 1-2 SKU sih mungkin gampang... kalau ada 500 SKU? 5000? 10rb? hayoh pusing.

ya memang harus pusing. hehe

Stock realtime

jangan sampai anda ga tau posisi jumlah stock barang anda.

variable2 di atas adalah variable minimal. Bisa dikembangkan lagi ke banyak hal, seperti:
  • margin profit
  • maksimal discount
  • tanggal release
  • bahan / ingredients
  • penjualan
  • dlsb

0 Response to "Tips Membuat Database Produk"

Posting Komentar