My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

Teori Dibalik Kasus BG dan BW

Wahhhh di TV sana sedang ramai sekali kasus tentang Budi Gunawan (BG) dan Bambang Widjojanto (BW) atau Polri vs KPK, ada yang bilang Cicak vs Buaya jilid II, bahkan ada yang bilang Cicak vs Kebun Binatang. Haha. Banyak spekulasi yang berkembang tentang siapa sebenarnya yang salah, silahkan anda googling sendiri, saya bingung mau percaya yang mana. Disini saya mau menyampaikan teori versi saya sendiri, dengan tanpa memenangkan pihak KPK atau Polri.

Sebelumnya kita tinjau dulu
kepercayaan masyarakat tentang dua lembaga tersebut. KPK adalah lembaga yang terbilang baru, dibentuk karena ada keraguan terhadap lembaga penegak hukum lainnya. Sepak terjang KPK hingga saat ini lebih bisa mengambil hati masyarakat dibandingkan Polri.

Sedangkan Polri adalah lembaga yang sudah "berkarat", pandangan masyarakat pada umumnya kepada polisi itu sudah jenuh akan ketidak-percayaan. Contohnya saja kejadian sehari-hari tentang "damai" kalau ditilang, semua pasti pernah mengalaminya kan? Selain itu pribadi-pribadi polisi cenderung arogan terhadap masyrakat, karena memang terdidik menjadi sisi lain dari masyarakat. Meskipun demikian, tetap saja kita butuh polisi untuk tempat melaporkan keresahan kita.

Kembali ke kasus BG dan BW, sepertinya kok mudah banget ya membuat seseorang menjadi tersangka? setelah BG tersangka, dengan mudahnya BW pun jadi tersangka. Kesan pertama yang muncul adalah Polri reaktif terhadap KPK, alias Polri merasa diserang oleh KPK. Kok malah serang-serangan?

Sampai detik ini saya masih yakin, bahwa tidak ada pejabat negara yang 100% bersih! meskipun ia tidak pernah melakukan korupsi sama sekali, tapi pasti mengetahui ada temannya sekantor yang melakukan praktek korupsi. Bukankah membiarkan korupsi terjadi adalah perilaku korupsi juga?

Maka dari itu sebenarnya semua pejabat di negeri ini sudah ada dalam waiting list menjadi tersangka, semua tinggal tunggu waktu saja. Ya kebetulan saat ini keadaan memaksa BG dan BW yang maju duluan, karena "dalang" menginginkan itu.

Jadi intinya, panggung politik di negeri ini hanya tergantung dalang. Siapa ya dalang-nya kira kira? entah-lah, kita ikuti saja perkembangan selanjutnya.

Itulah pendapat saya, silahkan anda ambil sikap setuju atau tidak, semua terserah anda. Hidup Indonesia!

sumber gambar: teacherweb.com