GMV Max Boncos? Ini Fakta dan Analisa dari Pengalaman Saya
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, teman-teman. Di video kali ini saya ingin berbagi pengalaman pribadi tentang GMV Max yang sedang ramai dibicarakan, terutama soal hasil iklan yang katanya sering boncos. Ini adalah bagian dari seri GMV Max Mastery, yang saya buat berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berulang dari teman-teman di grup belajar.
Tentang Bootcamp dan Komunitas
Kalau teman-teman ingin belajar lebih lengkap, bisa ikut Bootcamp saya bareng Mas Soni Kurniawan. Daftarnya langsung di ghanirozaqi.com. Bootcamp ini berjalan selama 8 minggu, fokus pada pembelajaran iklan dan strategi ternak toko. Setiap minggu ada sesi meeting dua jam, modul pembelajaran, serta grup WhatsApp untuk daily Q&A. Bahkan ada sesi Google Meet harian selama 15 menit untuk curhat dan tanya jawab seputar bisnis online.
Asal Usul Seri GMV Max Mastery
Seri GMV Max Mastery ini muncul dari berbagai pertanyaan di grup tersebut. Karena banyak pertanyaan yang sama muncul berulang kali, saya putuskan untuk menjawabnya lewat video agar bisa ditonton kapan saja. Salah satunya adalah topik tentang GMV Max Boncos yang akan saya bahas di sini.
Kenapa GMV Max Bisa Terlihat Boncos?
Banyak teman-teman yang bertanya, "Mas, saya set GMV Max di 7, tapi hasilnya kok nggak nyampe segitu?" Nah, ini penting banget dipahami. GMV Max secara bawaan memang menargetkan lower funnel, yaitu audiens yang sudah pernah berinteraksi dengan produk kita. Mereka ini belum tentu langsung beli di hari yang sama. Bisa jadi checkout-nya sejam kemudian, besok, atau bahkan seminggu setelahnya.
Jadi, kalau kita set target ROAS 7 dan berharap hasilnya konsisten tiap hari 7, itu hampir mustahil. Karena algoritma GMV Max bekerja berdasarkan perilaku pengguna yang butuh waktu untuk konversi. Kadang hasilnya lebih tinggi, kadang malah nol. Itu normal.
Cara Evaluasi ROAS yang Lebih Realistis
Daripada menilai performa harian, sebaiknya lihat hasil di 7 hari terakhir atau bahkan 30 hari terakhir. Ini jauh lebih fair. Dari pengalaman saya, sekarang rata-rata hasilnya ada di kisaran ROAS 3 sampai 7, kalau target awal kita 7. Jadi bisa dibilang minus 4 sampai netral.
Dulu, waktu GMV Max baru muncul, perbedaan hasilnya hanya sekitar plus-minus 2. Sekarang agak bergeser, minus 4 sampai 0. Mungkin karena algoritmanya berubah atau persaingan iklan makin ketat. Tapi saya pribadi belum berencana menaikkan target terlalu tinggi, karena kalau dinaikkan 50% lebih, itu bakal memberatkan impresi dan traffic iklan.
Hati-hati dengan Data di Seller Center
Satu hal penting lagi: jangan sepenuhnya bergantung pada angka di Seller Center. Kadang data yang tampil di sana tidak sepenuhnya akurat dengan kondisi lapangan. Ada kalanya berbeda cukup jauh. Karena itu, punya pembukuan sendiri sangat penting agar kita bisa tahu posisi bisnis secara nyata.
Kesimpulan
Intinya, kalau hasil GMV Max teman-teman boncos, jangan langsung panik. Pahami dulu bahwa sistemnya memang bekerja di lower funnel. Evaluasi pakai periode minimal 7 hari, bukan per hari. Dan pastikan pembukuan sendiri jalan agar tidak terjebak dengan data semu.
Semoga pengalaman ini bisa membantu teman-teman memahami cara kerja GMV Max dengan lebih realistis. Sampai jumpa di video berikutnya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 Response to "GMV Max Boncos? Ini Fakta dan Analisa dari Pengalaman Saya"
Posting Komentar