My Sticky Gadget

Bajuyuli baju muslim anak perempuan

CTR di Shopee Ads: Penting tapi Nggak Penting (Pengalaman Saya di GMV Max)

CTR di Shopee Ads: Penting tapi Nggak Penting (Pengalaman Saya di GMV Max)

Bismillah. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, teman-teman. Ini bagian dari GMV Max Mastery Series. Di tulisan ini saya membahas CTR di Shopee Ads berdasarkan pengalaman saya sendiri.

Apa Itu CTR & Kenapa Dibahas?

CTR (Click-Through Rate) adalah rasio klik terhadap impresi. Dalam konteks Shopee Ads, sistemnya pay-per-click, jadi biaya baru berjalan saat ada klik. Artinya, kalau CTR rendah, iklan cenderung nggak “kemakan” karena minim klik.

Contoh Kasus: CTR 0,15% di Produk Tren

Saya lagi main produk tren (waktu video ini dibuat momennya Halloween). Ada satu iklan auto yang CTR-nya cuma 0,15%. Hasilnya, sebulan cuma kemakan sekitar 2.200 karena fotonya kurang menarik bagi calon pembeli. Buat saya, secara umum CTR di atas kurang lebih 2,5% itu udah oke kalau dipukul rata, tapi tetap paling pas bandingkan dengan rata-rata toko kita sendiri karena tiap kategori beda.

CTR vs ROAS: Kapan Penting, Kapan Nggak

CTR itu penting karena menentukan iklan jalan atau tidak. Tapi, CTR rendah belum tentu ROAS jelek. Saya beberapa kali ketemu produk dengan CTR sekitar 1% (bahkan di bawah), tapi ROAS tetap bagus. Dalam kasus seperti ini, saya cenderung tidak buru-buru mengubah foto hanya demi mengejar CTR yang lebih tinggi, karena ada risiko ROAS jadi turun atau malah boncos.

Strategi Saya: Upload Banyak, Bukan Satu

Di era GMV Max, saya menganjurkan upload produk jangan satuan. Lebih baik banyak—misalnya 10–20 item sekaligus. Kenapa? Karena kalau hanya satu produk dan CTR-nya rendah, kita jadi menunggu dan perubahan terasa lambat. Dengan banyak upload, peluang menemukan listing dengan CTR tinggi lebih besar. Listing yang CTR-nya rendah biasanya otomatis nggak kemakan, jadi fokus saya pindah ke yang perform.

Catatan: CTR Tinggi Bisa Saja Tetap Boncos

CTR tinggi belum tentu profit. Bisa jadi fotonya sangat menarik, tapi kurang meyakinkan karena belum ada ulasan, salah target pasar, atau faktor lain. Kalau main auto ads, boncos itu wajar terjadi—dan CTR tinggi bisa memperparah kalau kualitas traffic-nya kurang tepat.

Rangkuman Praktis

  • CTR penting untuk memastikan iklan kemakan, tapi tidak selalu menentukan ROAS.
  • Jangan buru-buru ganti foto hanya demi CTR kalau ROAS sudah bagus—risiko boncos.
  • Perbanyak upload untuk mempercepat proses seleksi alami listing yang CTR-nya tinggi.
  • Bandingkan performa dengan rata-rata toko sendiri karena tiap kategori berbeda.

Penutup & Info Bootcamp

Kalau mau belajar lebih komprehensif A–Z soal ternak toko, dropship, dan iklan, silakan ikut Bootcamp Ternak Toko yang saya jalankan bersama Soni Kurniawan. Program ini bagian dari ekosistem Sindikat Dropship (Ekosistem GR). Cek informasi dan pendaftarannya di ghanirozaqi.com. InsyaAllah formatnya bootcamp berjenjang dengan sesi Zoom mingguan.

Silakan eksperimen sendiri dan semoga bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 Response to "CTR di Shopee Ads: Penting tapi Nggak Penting (Pengalaman Saya di GMV Max)"

Posting Komentar